DEMOCRAZY.ID - Menghijaunya sejumlah kawasan di Arab Saudi beberapa waktu lalu begitu menyita perhatian publik. Arab menghijau disambut dengan gembira. Orang-orang berkemah dan bertamsya, menikmati pemandangan langka itu. Masyarakat Arab menyambutnya dengan sukacita. Namun, di antara kegembiraan itu, terselip kekhawatiran. Pasalnya, Arab menghijau juga disebut sebagai tanda kiamat oleh Nabi SAW. لاَ تَÙ‚ُومُ السَّاعَØ©ُ ØَتَّÙ‰ تَعُودَ Ø£َرْضُ الْعَرَبِ Ù…ُرُوجًا ÙˆَØ£َÙ†ْÙ‡َارًا Artinya: “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.” (HR Muslim) Belakangan, sejumlah ulama mengutarakan pandangannya. Ada yang melihat hal itu sejalan dengan sabda Rasulullah sebagai tanda kiamat, namun ada pula yang memiliki pendapat lain. Misalnya, Prof. KH Muhammad Quraish Shihab yang melihatnya sebagai fenomena alam. Sebab, Arab sejatinya memang tak melulu padang pasir. Ada beberapa wilayah yang semenjak dahulu hijau dan merupakan sentra pertanian. Terl
DEMOCRAZY.ID - Menghijaunya sejumlah kawasan di Arab Saudi beberapa waktu lalu begitu menyita perhatian publik. Arab menghijau disambut dengan gembira. Orang-orang berkemah dan bertamsya, menikmati pemandangan langka itu. Masyarakat Arab menyambutnya dengan sukacita. Namun, di antara kegembiraan itu, terselip kekhawatiran. Pasalnya, Arab menghijau juga disebut sebagai tanda kiamat oleh Nabi SAW. لاَ تَÙ‚ُومُ السَّاعَØ©ُ ØَتَّÙ‰ تَعُودَ Ø£َرْضُ الْعَرَبِ Ù…ُرُوجًا ÙˆَØ£َÙ†ْÙ‡َارًا Artinya: “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.” (HR Muslim) Belakangan, sejumlah ulama mengutarakan pandangannya. Ada yang melihat hal itu sejalan dengan sabda Rasulullah sebagai tanda kiamat, namun ada pula yang memiliki pendapat lain. Misalnya, Prof. KH Muhammad Quraish Shihab yang melihatnya sebagai fenomena alam. Sebab, Arab sejatinya memang tak melulu padang pasir. Ada beberapa wilayah yang semenjak dahulu hijau dan merupakan sentra pertanian. Terl