DEMOCRAZY.ID - Partai NasDem, PKB, dan PKS sepakat berkoalisi di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Ketiga parpol Koalisi Perubahan itu sedang mencari sosok bakal calon (balon) gubernur Jakarta periode 2024-2029.
Beberapa nama masuk dalam radar bursa kandidat, termasuk Anies Baswedan.
Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024, tapi hasil rekapitulasi suara sementara yang sudah ditetapkan KPU, pasangan nomor urut 01 itu kalah dari Prabowo-Gibran.
Agar tetap bersatu, ketiga parpol Koalisi Perubahan sepakat melanjutkan kerja sama politik di Pilkada DKI 2024 untuk memenangkan pertempuran di Jakarta. Ada lima nama muncul sebagai bakal calon yang diusung, selain nama Anies.
Partai NasDem sudah menggelar diskusi dengan para kadernya dan muncul nama Wakil Ketua Komisi III DPR RI juga Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni sebagai sosok yang akan diusung.
"Mungkin secara internal, kita mempunyai beberapa nama salah satunya yaitu Bang Ahmad Sahroni, putra asli Jakarta dari 3 periode anggota DPR RI untuk bisa jadi salah satu alternatif," kata Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino kepada wartawan, Sabtu (16/3/2024).
Namun, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mengambil nama lain dari dari PKB atau PKS. Kedua partai politik juga punya calon yang mulai dimunculkan.
Misalnya Mardani Ali Sera dan Ustadz Haerudin dari PKS, kemudian ada Ida Fauziah dan Hasbi Ilyas dari PKB.
"Dari PKS semalem sempet ada nama bang Mardani Ali Sera ya itu juga posisinya sebagai nomor 1 atau 2, saya kurang tau ya. yan kedua ada ketua PKS DKI itu adalah Ustadz Haerudin. Untuk dari PKB ada Bu Ida Fauziah itu juga dan ketua PKB DKI Hasbi Ilyas, Jadi nama-nama itu yang mungkin masih dalam radar," sambungnya.
Wibi juga menegaskan Koalisi Perubahan tak menutup kemungkinan mempertimbangkan lagi Anies Baswedan maju di Pilgub Jakarta 2024.
Hanya saja saat ini mereka masih menyimpan nama Anies karena masih menunggu hasil rekapitulasi suara pemilu yang sedang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ya sejauh ini memang nama Pak Anies ini masih disimpan ya. Karena kita masih menghargai segala proses yang ada di KPU. Mungkin setelah dari proses KPU, baru kita bisa bicara, siapa yang nanti mungkin maju," katanya.
Sumber: Okezone