POLITIK

Sebut Jokowi Sosok Panutan, Luhut Pasang Ekspresi Kaya Gini Saat Sindir Mantan Pejabat

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sebut Jokowi Sosok Panutan, Luhut Pasang Ekspresi Kaya Gini Saat Sindir Mantan Pejabat

Sebut Jokowi Sosok Panutan, Luhut Pasang Ekspresi Kaya Gini Saat Sindir Mantan Pejabat


DEMOCRAZY.ID - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan puji setinggi langit Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai sosok panutan. 


Menurut Luhut, apa yang sudah dikerjakan Jokowi selama 10 tahun jadi presiden membuat negara ini dianggap sudah berubah oleh negara lain.


Menurut Luhut, saat ini di 10 tahun pemerintahan Joko Widodo, Indonesia banyak mendapat pujian dari negara-negara di dunia. 


Bahkan banyak negara yang ikut mencontoh pemerintahan Indonesia saat ini.


Luhut mencontoh soal program e-catalog yang mendapat pujian dan ditiru oleh negara lain di dunia seperti di Kenya.


"Mari kita lanjutkan sukses story kita ini, kita lihat negara lain. Lihat Kenya, Kenya kemarin meng-copy 100 persen e-katalog kita. Presiden (William) Ruto-nya bilang sama saya, kami tiru Indonesia. Jadi ada yang tiru Indonesia cukup banyak," ujar Luhut.


Terkait e-catalog, Luhut menyebutkan pemanfaatan sarana elektronik dalam belanja pemerintah melalui e-katalog dapat menekan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pejabat terlibat korupsi.


“Kalau kami bangun sistem yang baik, tidak ada OTT atau berkurang drastis OTT karena semua belanja melalui mesin, mesin tidak bisa disogok,” kata Luhut.


Menurut dia, penggunaan belanja produk dalam negeri dengan e-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP) dapat mengurangi potensi korupsi atau penyalahgunaan anggaran negara.


Bahkan, lanjut Luhut, dalam beberapa bulan terakhir tidak terjadi pihak atau pejabat negara dan pejabat di daerah terjaring OTT karena kasus dugaan korupsi.


"Dalam beberapa bulan terakhir kan tidak ada yang OTT, hampir tidak ada seingat saya di pemda, kecuali (suap) jabatan tapi kalau untuk karena korupsi saya kira berkurang," katanya.


Di sisi lain, imbuh Luhut, proses belanja tersebut juga diawasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) salah satunya memastikan efisiensi dan produk tersebut memang produk dalam negeri.


“Jadi UMKM itu harus menikmati penggunaan produk dalam negeri yang mencapai sekitar Rp1.600 triliun dan ini angkanya terus berkembang sejalan perkembangan ekonomi RI,” imbuhnya.


Karenanya Luhut mengaku kesal dan marah kepada mereka yang memberikan kritik kepada pemerintah. Utamanya kata Luhut kritik negatif, bukan kritik yang membangun.


"Jadi banyak perubahan, tapi banyak kurang, iya tapi terus kita perbaiki. Jadi saya berharap kita semua harus bangga jadi orang Indonesia,"


"Kita kritik bangsa kita, tapi kritik yang membangun. Jangan mengkritik semua jelek, semua jelek. Kalau jelek, pindah saja kau dari Indonesia," kata Luhut dengan nada tinggi.


Luhut juga sempat memberikan sindiran kepada mantan pejabat yang menurutnya ikut-ikutan mengkritik. Namun kata Luhut selama menjabat, orang itu tak melakukan apa-apa.


Menurut Luhut, para pejabat seharusnya bisa memberikan contoh kepada masyarakat Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.


"Saya suka kesal juga kadang-kadang, ini kurang itu kurang. Aku tanya juga, dulu waktu dia menjabat apa kerjanya? Tak jelas juga. Kan sekarang jejak digital kamu kelihatan. Jangan sombong lah kau bicara kritik-kritik, you've done nothing. Mungkin waktu menjabat, kau juga mencuri," ungkap Luhut.



Sumber: Suara

Penulis blog