PERISTIWA TRENDING

Rentetan Ramalan Jayabaya, Satu Persatu Selaras dengan Kondisi Indonesia Sekarang

DEMOCRAZY.ID
Maret 24, 2024
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
TRENDING
Rentetan Ramalan Jayabaya, Satu Persatu Selaras dengan Kondisi Indonesia Sekarang

Rentetan Ramalan Jayabaya, Satu Persatu Selaras dengan Kondisi Indonesia Sekarang


DEMOCRAZY.ID - Ramalan Jayabaya memang seringkali menjadi sorotan karena beberapa kejadian di masa kini dianggap sesuai dengan apa yang diramalkannya. 


Jayabaya atau Prabu Sri Aji Jayabaya merupakan raja yang terkenal dengan berbagai ramalan-ramalannya.


Jayabaya memiliki gelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa. Ia adalah raja yang memerintah Kerajaan Kediri sejak tahun 1135 hingga 1159.


Berikut adalah beberapa kejadian di Indonesia yang dipercaya sesuai dengan ramalan Jayabaya:


1. Wong golek pangan kayak gabah di intri


Hal ini bisa mencerminkan meningkatnya kesulitan ekonomi dan persaingan yang ketat dalam mencari nafkah di tengah masyarakat yang semakin modern dan kompleks.


2. Datangnya zaman penuh bencana di Nusantara


Bencana alam memang sering terjadi di wilayah Indonesia, termasuk gempa bumi, tanah longsor, dan banjir. 


Ramalan Jayabaya tentang ini tampaknya mencerminkan realitas geografis dan geologis Indonesia.


3. Akeh pengkhianat dan akeh laknat


Hal ini bisa diinterpretasikan sebagai meningkatnya kecurangan dan ketidaksetiaan di antara masyarakat, serta meningkatnya kemunduran moral dan etika.


4. Anak mangan bapak


Anak berani melawan bapaknya, namaun interpretasi ramalan ini bisa beragam, tetapi dalam konteks aktual, mungkin mengacu pada pergolakan politik atau sosial di mana generasi muda menantang otoritas yang sudah mapan, termasuk para pemimpin yang sudah ada.


5. Wong wadon lacur ing endi-endi


Munculnya perilaku amoral atau tidak bermoral di kalangan perempuan dianggap sebagai penerapan ramalan ini. Di mana, banyak perempuan lacur.


6. Umah ala saya dipuja


Rumah maksiat makin dipuji. Ini mencerminkan mungkin meningkatnya penerimaan terhadap perilaku yang sebelumnya dianggap tabu atau tidak etis.


7. Sedulur pada mangan sedulur


Saudara makan saudara tidak rukun. Mungkin merujuk pada meningkatnya persaingan dan ketidaksolidan di antara anggota masyarakat atau bahkan dalam keluarga sendiri.


8. Akeh uwong kaliren lan wudo


Banyak orang lapar dan telanjang. Kesenjangan sosial dan kemiskinan masih menjadi masalah di Indonesia, dan ramalan ini tampaknya mencerminkan hal itu.


9. Akeh barang kang harom


Banyak barang haram. Hal ini bisa merujuk pada peningkatan perdagangan ilegal atau barang-barang terlarang di Indonesia.


10. Akeh udan salah mangsa


Datangnya masa di mana hujan salah musim. Perubahan iklim dan pola cuaca yang tidak menentu bisa menjadi penjelasan untuk ramalan ini.


11. Kereta tanpa kuda, pesawat, rel kereta, dan hilangnya pasar


Ramalan tersebut berbunyi, seperti ini “Mbesuk yen ana kreta mlaku tanpa jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing dhuwur awang-awang, kali ilang kedunge pasar ilang kumandange. Iku tanda yen tekane jaman Joyoboyo wis cedak”


Bila diartikan, kurang lebih seperti ini “Besok kalau sudah ada kereta berjalan tak berkuda, tanah Jawa berkalung besi, perahu berjalan di atas angkasa, sungai kehilangan lubuknya, pasar hilang kumandangnya, itulah tanda bahwa zaman Jayabaya semakin dekat.


Meskipun beberapa kejadian tersebut tampak sesuai dengan ramalan Jayabaya, penting untuk diingat bahwa interpretasi terhadap ramalan tersebut bisa bervariasi dan beberapa di antaranya mungkin merupakan kebetulan semata.


Sumber: Okezone

Penulis blog