HUKUM POLITIK

Refly Harun: Era Jokowi Horor, Orang Nulis Aja Ditangkap

DEMOCRAZY.ID
Maret 05, 2024
0 Komentar
Beranda
HUKUM
POLITIK
Refly Harun: Era Jokowi Horor, Orang Nulis Aja Ditangkap

Refly Harun: Era Jokowi Horor, Orang Nulis Aja Ditangkap


DEMOCRAZY.ID - Jubir Timnas AMIN, Refly Harun, menyebut kebebasan berekspresi di periode kedua masa kepemimpinan Presiden Jokowi horor. Sebab menurutnya banyak aktivis yang dipenjarakan.


“Betapa banyak aktivis-aktivis terutama pada era kedua kepemimpinan Jokowi ini yang dipenjarakan. Bayangkan orang nulis saja, orang nge-tweet saja kok bisa ditangkap,” kata Refly di konferensi pers Spektrum Oposisi Rakyat Terpimpin (SPOT) di Kantor ICMI, Jakarta Selatan, Senin (4/3).


“Jadi kita bisa bayangkan betapa horornya negara kita ini, kok mudah sekali orang (ditangkap)” lanjutnya.


Bahkan Refly pun mengaku, ia juga sempat dilaporkan karena terlalu vokal mengkritik pemerintah.


“Saya tuh sebenarnya diadukan berkali-kali, cuma kan saya kan kalau menyampaikan sesuatu selalu konstitusional,” katanya.


Menurutnya ini adalah situasi yang memprihatinkan dan merugikan masyarakat karena tidak bebas untuk berekspresi.


“Karena itu menurut saya ini memprihatinkan, karena yang namanya demokrasi itu kalau dia represif tiba-tiba otoritariannya kembali susah nanti bagi kita,” katanya.


Karena alasan ini Refly pun bergabung dengan Gerakan Spektrum Oposisi Rakyat Terpimpin (SPOT) yang dikoordinir oleh Faisal Assegaf. 


Spektrum ini muncul karena keresahan kelompok masyarakat melihat polemik pemilu 2024 sarat kecurangan yang dilakukan oleh pemerintah.


Faizal Assegaf hingga Refly Harun Kritik Pilpres 2024: Rakyat Dipermainkan



Menjelang pengumuman resmi pemenang Pilpres 2024, muncul pernyataan sikap dari kelompok masyarakat yang bernama Spektrum Oposisi Terpimpin (SPOT).


Mereka mengkritik pemilu terutama Pilpres 2024 yang sarat akan kecurangan. Akibatnya, rakyat menjadi korban karena dipermainkan oleh elite politik.


Pernyataan sikap ini merupakan imbas dari berbagai polemik pelaksanaan Pemilu 2024.


“Karena sudah cukup rakyat dipermainkan dengan deal-deal politik, dengan topeng-topeng palsu pada ujungnya hanya untuk meredam suasana ini dan pada akhirnya sama-sama berbagi kekuasaan,” kata Koordinator SPOT, Faizal Assegaf, dalam konferensi pers di Kantor MPP ICMI, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Senin (4/3).


Forum ini juga dihadiri oleh salah satu Jubir Timnas AMIN, Refly Harun. Namun kehadiran Refly ini atas nama pribadi, bukan atas nama Timnas AMIN.


Selain itu, hadir sejumlah aktivis senior seperti Ariadi Ahmad dan Ishak Rafick.


Lebih lanjut, Faizal mengatakan forum ini terbuka untuk siapa pun yang memiliki pandangan yang sama atas hasil Pemilu 2024 yang baru akan diumumkan KPU 20 Maret mendatang.


“Ini adalah satu wadah kecil, SPOT, dipastikan akan menggunakan cara intelektual, anti-kekerasan untuk melawan kekuasaan siapa pun dia, yang bertindak semena-mena dengan segala pertunjukan yang tidak sesuai dengan rasa keadilan, kami akan berdiri di sana untuk lakukan perlawanan,” kata Faizal, aktivis '98 yang vokal mengkritisi penguasa sehingga beberapa kali dipolisikan.


Dengan dibentuknya gerakan ini, Faizal berharap tindak anarkistis dan kerusuhan seperti pemilu sebelumnya (2019) tidak terjadi.


"Kami menolak penggunaan cara-cara massa yang anarkis, penggunaan pikiran yang destruktif. Tapi kami percaya, walaupun kecil, tetapi dengan cara-cara pertanggungjawaban intelektual yang visioner," jelas Faizal.


"Insyaallah akan menjadi modal untuk konsolidasian seluruh elemen yang tersedia, berdiri secara terhormat melawan ketidakadilan, bukan hanya dalam konteks Pilpres, tetapi kecurangan dalam bernegara yang akan datang," tutup dia.


Sumber: Kumparan

Penulis blog