POLITIK

Peneliti BRIN: Prabowo Akan Memimpin Pemerintahan 'Otoriter' Setelah Demokrasi Melelahkan

DEMOCRAZY.ID
Maret 09, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Peneliti BRIN: Prabowo Akan Memimpin Pemerintahan 'Otoriter' Setelah Demokrasi Melelahkan

Peneliti BRIN: Prabowo Akan Memimpin Pemerintahan 'Otoriter' Setelah Demokrasi Melelahkan


DEMOCRAZY.ID - Pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut demokrasi di Indonesia masih berantakan dan mahal menarik perhatian.


Prabowo yang saat ini memimpin peringkat aktual KPU berkomentar bahwa demokrasi di Indonesia sudah sangat lelah.


Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor mencoba artikan maksud dari Prabowo Subianto.


Firman menilai pernyataan-pernyataan tersebut dilontarkan oleh pihak-pihak yang ingin memimpin pemerintahan otoriter.


”Ngeri-ngeri sedap pernyataan itu, mudah-mudahan keluhan Prabowo itu hanya sesaat dan bersifat gimik,” ucapnya, Rabu (6/3/2024) saat dihubungi Kompas.id.


“Namun, saya melihat pernyataan itu kecenderungannya akan disampaikan oleh pihak-pihak yang akan menjalankan pemerintahan otoriter ke depannya,” ucap Firman.


Pernyataan Prabowo tentang demokrasi yang melelahkan dan mahal tersebut disampaikan dalam acara Mandiri Investment Forum yang disiarkan secara daring di Youtube Kompas TV, Selasa (5/3/2024).


Menurutnya, sebagai kontestan pemilu, ia merasa masih belum puas dengan pelaksanaan demokrasi sehingga perlu ada perbaikan demokrasi untuk ke depan.


”Izinkan saya bersaksi bahwa demokrasi sungguh sangat melelahkan. Demokrasi itu sangat-sangat berantakan, demokrasi itu sangat-sangat mahal. Dan kita masih belum puas dengan demokrasi kita. Ada banyak ruang untuk perbaikan,” katanya.


Namun, ia tidak menjelaskan secara detail ruang perbaikan demokrasi yang dimaksud.


Ia juga meminta agar masyarakat Indonesia tidak merasa rendah diri dengan sistem demokrasi yang dianut saat ini.


Mengenai pernyataan Prabowo tentang adanya ruang perbaikan tanpa menjelaskannya seperti apa, Firman Noor berpendapat, belum serta-merta dilakukan perbaikan pada kualitas demokrasi untuk menjadi lebih baik.


Ia menyebut potensi kemunduran demokrasi di Indonesia sudah ada sejak sembilan tahun lalu, kini semakin mundur dan berada di ujung tanduk.


Oleh sebab itu, ia merasa perlu digarisbawahi seberapa luas ruang demokrasi yang akan diperbaiki Prabowo dan bisa menjadi pintu masuk kedaulatan rakyat.


”Melihat demokrasi itu juga harus sebelum pelaksanaan pemilu, sudah hampir lima tahun ini demokrasi kita bermasalah. Secara umum kualitas demokrasi kita sudah stagnan dan mengalami regresi,” ujarnya.


Sosok Prabowo sebagai mantan jenderal, lanjut Firman, lebih melekat prinsip dan tindakan yang bersifat satu komando, efektif, dan efisien dibandingkan nilai-nilai demokrasi.


Ia menilai ini bisa menggambarkan sistem pemerintahan ke depan yang akan dijalankan sebab kacamata Prabowo melihat bahwa demokrasi itu melelahkan.


”Pada akhirnya justru bisa semakin mengobarkan demokrasi. Tentara ini, kan, berpikir efektif, efisien, satu komando, yang sebenarnya tidak sejalan dengan prinsip masyarakat sipil dan substansi demokrasi yang butuh bicara, kolaborasi, bermusyawarah, mufakat, dan lainnya,” tutur Firman.


Prabowo Yakin Dilantik Pada 20 Oktober Mendatang


Capres Prabowo Subianto mengklaim bakal dilantik pada 20 Oktober 2024. Prabowo Subianto menyampaikan hal itu saat bertemu dengan para investor di acara Macro Day – Mandiri Investment Forum 2024 di Jakarta, Selasa (5/3/2024).


Pada forum ini hadir para investor dan pelaku industri keuangan.


“InsyaAllah saya akan dilantik pada 20 Oktober 2024,” ujar Prabowo.


Optimisme tersebut seiring dengan unggulnya perolehan suara Prabowo berdasarkan penghitungan sementara KPU yang saat ini masih berjalan, termasuk pula dalam sejumlah hitung cepat atau quick count oleh berbagai lembaga.


Menurutnya, transisi pergantian pemerintahan antara yang lama dan baru akan berjalan mulus.


Lantaran, pihaknya merupakan bagian dari tim Presiden Joko Widodo (Jokowi).


“Saya pikir transisinya akan mulus, karena sebagaimana anda tahu, dari 3 kandidat, tim saya sangat terbuka, dan kami bagian dari tim Jokowi,” ungkapnya.


Ia pun memastikan akan melanjutkan kebijakan dari pemerintahan Jokowi.


Namun, dia mengakui, ada sejumlah kebijakan yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaannya agar lebih optimal berdampak ke masyarakat.


“Kami akan melanjutkan kebijakan-kebijakan Pak Joko Widodo yang terbukti relevan, dan kami mendukung kebijakan-kebijakan tersebut dalam arah yang sama, dan kami memperbaiki apa yang perlu kami perbaiki,” kata Prabowo.


Sumber: HajiNews

Penulis blog