DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) santer diisukan akan bergabung ke Partai Golkar setelah menyelesaikan tugasnya pada Oktober 2024.
Elite Golkar pun menyatakan terbuka bila Jokowi mau bergabung.
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pariera, menilai, Jokowi sudah gesit berupaya memanfaatkan instrumen politik untuk menunggangi partai politik (parpol) demi tetap berkuasa setelah Pemilu 2024.
“Meskipun putaran pileg/pilpres ini belum selesai, Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan seri cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen politik (parpol) mana yang bisa ditunggangi untuk tetap berkuasa,” kata Andreas saat dihubungi, Senin (11/3/2023).
“Paling tidak mempengaruhi kekuasaan pasca-pilpres/pileg dan massa transisi kekuasaan ke depan,” imbuhnya.
1. PDIP tak kaget, malah ungkap dosa-dosa yang dilakukan Jokowi
Andreas mengaku tidak kaget bila Jokowi bakal hijrah dari PDIP ke Partai Golkar.
Sebab, sejak awal, Jokowi sudah diduga banyak melakukan cawe-cawe demi melanggengkan kekuasaannya.
Jauh sebelum Pemilu 2024, publik sudah melihat drama seri cawe-cawe yang diduga dilakukan oleh Jokowi.
Misalnya melalui upaya memperpanjang kekuasaan dengan menambah masa jabatan tiga periode.
“Bukan hal yang mengejutkan kalau sekarang Jokowi kembali cawe-cawe. Karena kalau kita perhatikan dari perilaku individu dan kekuasaan, maka terbaca dengan jelas rangkaian peristiwa yang berkaitan dengan Jokowi dan kekuasaan,” kata Andreas.
2. Melabrak aturan melalui tangan Paman Usman di MK
Serial cawe-cawe berikutnya, kata Andreas, UU Pilpres menyangkut batas usia 40 tahun di Mahkamah Konstitusi (MK) yang dilabrak sehingga meloloskan putranya, Gibran maju sebagai cawapres Prabowo pada Pemilu 2024.
Di samping itu, Jokowi juga diduga kuat mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut dua dengan mengerahkan semua instrumen kekuasaan yang bisa dimanfaatkan untuk pemenangan Prabowo-Gibran.
“Drama seri cawe-cawenya kemudian beralih dengan ‘melabrak’ UU Pilpres menyangkut batas usia 40 tahun melalui tangan Paman Usman di MK,” kata dia.
3. Airlangga akui Jokowi sudah rapat bareng Golkar
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengaku Presiden Jokowi sudah menggelar rapat bersama partainya. Hal itu menjawab isu Jokowi akan bergabung ke Partai Golkar.
“Pak Jokowi dan Partai Golkar memang sudah rapat. Jadi karena sudah rapat, sudah beriringan lihat saja iklan-iklan Partai Golkar bersama Pak Jokowi,” kata Airlangga.
Menurut Airlangga, ketika sudah ada rapat bersama, maka menunjukkan sudah ada kedekatan antara Jokowi dengan Golkar.
“Tentu itu menunjukkan bahwa kedekatan Pak Jokowi dan kenyamanan Pak Jokowi dengan Partai Golkar,” ujar Airlangga.
Sumber: IDNTimes