POLITIK

Panas! Elite PDIP ke Natalius Pigai: Kayaknya Harus Ngopi Dulu Nih, Gak Nyambung

DEMOCRAZY.ID
Maret 08, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Panas! Elite PDIP ke Natalius Pigai: Kayaknya Harus Ngopi Dulu Nih, Gak Nyambung

Panas! Elite PDIP ke Natalius Pigai: Kayaknya Harus Ngopi Dulu Nih, Gak Nyambung


DEMOCRAZY.ID - Aktivis Papua Natalius Pigai terlibat adu argumen dengan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus terkait wacana hak angket DPR soal dugaan kecurangan Pemilu 2024. 


Pigai yang juga relawan pendukung Prabowo Subianto itu disindir tidak nyambung dalam berargumen.


Sebelum Deddy dan Pigai terlibat friksi, awalnya politikus Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyampaikan argumennya. 


Sahroni menuturkan Nasdem akan menyampaikan keterangan resmi usai KPU menetapkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2024 pada 20 Maret 2024.


Dia bilang Nasdem akan bersuara secara resmi melalui Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Ia tak menafikan sikap Nasdem saat ini seperti maju mundur soal hak angket.


"Nggak. Kita menunggu tanggal 20 Maret setelah pengumuman. Baru disikapi langsung perintah ketua umum kepada fraksi di DPR," kata Sahroni dalam Indonesia Lawyers Club yang dikutip  pada Jumat, 8 Maret 2024.


Namun, ia menyebut Nasdem bukan lari dari rencana mengusulkan hak angket. Ia mengklaim kemungkinan nanti anggota Fraksi Nasdem di DPR yang berjumlah 59 orang akan tanda tangan hak angket.


Sahroni menuturkan soal hak angket ini akan menunggu instruksi Surya Paloh. Sebab, tanpa perintah Paloh tak akan berjalan.


Dia pun menyinggung soal banyak protes dari masyarakat terkait Pemilu 2024 terhadap lembaga penyelanggara KPU. 


Tapi, menurut dia, komplain itu tak pernah selesai dan makin banyak. "Kalau tidak diselesaikakn secara politik. Dengan cara apa, ya kalau DPR dengan cara hak angket itu," ujar Sahroni.


Tak lama kemudian, Pigai memotong Sahroni dengan melempar pertanyaan soal hak angket.


"Bang, bang mau nanya. Itu nanti di hak angket itu yang ditanyakan apa aja?" tanya Pigai.


"Nah, itu nanti. Gak bisa gue ceritakan sekarang dong," jawab Sahroni.


Pun, Deddy Sitorus menimpali omongan Pigai. Dia bilang saat awal paparan, dirinya sudah menyampaikan tujuan hak angket di DPR.


"Kayaknya tadi gue dah cerita panjang lebar. Saya tambahin sedikit. Bukan motong. Dikit aja," jelas Deddy.


Deddy menjelasan berdasarkan survei Litbang Kompas menunjukkan sekitar 62 persen rakyat Indonesia dukung hak angket. Maka itu, ia merasa heran jika ada anggapan yang meragukan hak angket.


Pigai kemudian bertanya ke Deddy. "Hak angket itu pileg atau pilpres?" ujar Pigai bertanya.


"Sebentar. Hak angket penyelenggaraan pemilu," kata Deddy merespons Pigai.


Deddy heran jika ada pertanyaan soal hak angket pilpres atau pileg. Sebab, ia bilang saat ini hasil pemilu belum ada sehingga belum bisa diajukan hak angket. 


"Jadi, harap diingat ya. Kita tidak terima hasil pemilu. Hasil pemilu belum ada," tutur Deddy.


Dia bilang dengan berdasarkan survei Litbang Kompas bahwa 62 persen masyarakat setuju hak angket. Bagi Deddy, hal itu menandakan ada kehendak sebagian rakyat Indonesia


"Ini kan artinya parlemen setuju punya legitimasi moral. Berdasarkan kehendak rakyat untuk melakukan hak angket," jelas Deddy.


Kemudian, Pigai membalas pernyataan Deddy. Dia menuturkan dirinya bukan orang partai politik dan juga bukan bagian tim sukses. 


"Saya diri saya sendiri, kebetulan relawan capres," ujarnya.


Lalu, dia bertanya ke Deddy dengan menyinggung semua posisi menteri ditarik dari kabinet.


"Sebelum hak angket. Boleh gak semua menteri ditarik? Berani gak seluruh menteri ditarik sebelum pengajuan hak angket?" tanya Pigai.


Presenter Karni Ilyas sempet mengingatkan Pigai soal pertanyaannya.


Deddy yang heran pun juga langsung mengambil mik dan menimpali pertanyaan Pigai. Ia merasa argumen Pigai tak nyambung.


"Kayaknya harus minum kopi dulu nih Pak Pigai. Gak nyambung," ujar Deddy.


Pigai kembali berseloroh dengan menjawab. 


"Supaya kalian nunjukin gentleman," sebut Pigai.


Deddy menimpali pernyataan Pigai tak nyambung dengan topik dari diskusi yang dibahas. Ia minta agar Pigai bicara nyambung.


"Ya, gak nyambung dengan topik yang dibahas. Nanti kita bisa ngopi ngomongin itu. nyambung dikit lah," tutur Deddy.


Sahroni juga merespons pertanyaan dari Pigai. Seraya tertawa, Bendahara Umum DPP Nasdem itu setuju bahwa Pigai perlu minum kopi. 


"Ya benar, kayaknya perlu minum kopi nih," ujar Sahroni.


Sumber: VIVA

Penulis blog