DEMOCRAZY.ID - Kabar gembira bagi perempuan muslim karena Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kabarnya berencana akan mengembangkan hijab khusus bagi astronaut perempuan. Rencana pengembangan hijab khusus astronaut itu bermula setelah Nora Al Matrooshi menjadi wanita Arab pertama yang menjadi astronaut dalam misi luar angkasa dari Uni Emirat Arab (UEA). Nora menjelaskan, pengembangan strategi tersebut memungkinkannya untuk menjaga rambutnya tetap tertutup saat mengenakan pakaian dan helm luar angkasa, yang secara resmi dikenal sebagai Extravehicular Mobility Unit atau EMU. "Begitu Anda masuk ke dalam EMU, Anda mengenakan topi [komunikasi yang dilengkapi dengan mikrofon dan speaker], yang menutupi rambut Anda," kata Nora, mengutip AFP, Selasa (12/3). Menurutnya, kendala muncul ketika Nora melepas jilbabnya yang biasa, sebelum ia mengenakan topi komunikasi. Hal ini semakin rumit karena hanya bahan yang secara khusus diizinkan yang dapat dikenakan di dalam E
DEMOCRAZY.ID - Kabar gembira bagi perempuan muslim karena Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kabarnya berencana akan mengembangkan hijab khusus bagi astronaut perempuan. Rencana pengembangan hijab khusus astronaut itu bermula setelah Nora Al Matrooshi menjadi wanita Arab pertama yang menjadi astronaut dalam misi luar angkasa dari Uni Emirat Arab (UEA). Nora menjelaskan, pengembangan strategi tersebut memungkinkannya untuk menjaga rambutnya tetap tertutup saat mengenakan pakaian dan helm luar angkasa, yang secara resmi dikenal sebagai Extravehicular Mobility Unit atau EMU. "Begitu Anda masuk ke dalam EMU, Anda mengenakan topi [komunikasi yang dilengkapi dengan mikrofon dan speaker], yang menutupi rambut Anda," kata Nora, mengutip AFP, Selasa (12/3). Menurutnya, kendala muncul ketika Nora melepas jilbabnya yang biasa, sebelum ia mengenakan topi komunikasi. Hal ini semakin rumit karena hanya bahan yang secara khusus diizinkan yang dapat dikenakan di dalam E