CATATAN POLITIK

'Luhut Si Pak Tua Merasa Paling Perkasa, Sebenarnya Hanya Numpang Kuasa'

DEMOCRAZY.ID
Maret 16, 2024
0 Komentar
Beranda
CATATAN
POLITIK
'Luhut Si Pak Tua Merasa Paling Perkasa, Sebenarnya Hanya Numpang Kuasa'
'Luhut Si Pak Tua Merasa Paling Perkasa, Sebenarnya Hanya Numpang Kuasa'


'Luhut Si Pak Tua Merasa Paling Perkasa, Sebenarnya Hanya Numpang Kuasa'


Pendapat Faizal Assegaf menyoroti perbedaan antara ancaman yang diutarakan oleh Luhut Binsar Pandjaitan terhadap pengkritik dengan tindakan yang dilakukan oleh pasukan Yaman terhadap kapal milik Amerika, Inggris, dan Israel. 


Faizal menyatakan bahwa tindakan pasukan Yaman, yang telah mengusir dan menembak kapal-kapal tersebut, jauh lebih berani dan signifikan daripada ancaman yang diucapkan oleh Luhut.


Faizal menilai Luhut sebagai sosok yang memiliki mulut besar karena kedudukannya di lingkaran kekuasaan, namun sebenarnya hanya bersikap sok jagoan. 


Dia menyebut Luhut sebagai “pak tua yang merasa paling perkasa”, tetapi sebenarnya hanya “numpang kuasa” dalam sebagian kecil dari kekuasaan lokal.


Faizal juga mengecam Sri Mulyani dan Jokowi, serta makelar demokrasi curang lainnya, sebagai “sampah daur ulang” yang tidak memiliki prestasi nyata selain menimbulkan utang dan masalah bagi negara. Dia menganggap mereka sebagai dayang-dayang hegemoni global yang hanya menjalankan perintah dari atas.


Namun, Faizal menegaskan bahwa tindakan pasukan Yaman yang menguji rudal hypersonic dan menantang hegemoni global menunjukkan bahwa negara kecil juga bisa berani dan memiliki pengaruh. 


Faizal berpendapat bahwa Indonesia memiliki potensi yang lebih besar daripada Yaman, dan menyatakan bahwa para pengkritik Luhut tidak seharusnya diusir dari Indonesia.


Pendapat Faizal Assegaf menyoroti ketidakpuasan terhadap pemerintah dan elite politik Indonesia, serta menganggap tindakan pasukan Yaman sebagai inspirasi bagi rakyat yang merasa terzalimi untuk bangkit melawan. 


Meskipun penuh dengan kritik terhadap pemerintah, pendapat Faizal juga menekankan pentingnya ketegasan dan keberanian dalam menghadapi ketidakadilan dan penindasan.



Luhut Minta Pengkritik Angkat Kaki dari Indonesia: Sindir Eks Pejabat Tanpa Prestasi, Siapa?


Luhut Minta Pengkritik Angkat Kaki dari Indonesia: Sindir Eks Pejabat Tanpa Prestasi, Siapa?


DEMOCRAZY.ID - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengaku kesal dengan para pengkritik pemerintah saat ini. 


Ia bahkan meminta jika kritik jelek yang terus diberikan kepada pemerintah, lebih baik angkat kaki dari Indonesia.


Menurut Luhut, saat ini di 10 tahun pemerintahan Joko Widodo, Indonesia banyak mendapat pujian dari negara-negara di dunia. 


Bahkan banyak negara yang ikut mencontoh pemerintahan Indonesia saat ini.


Luhut dalam pidato di forum Business Matching 2024 menegaskan bahwa program-program pemerintahan Jokowi yang bagus harus bisa dilanjutkan di pemerintahan baru nanti.


"Ini e-Katalog gak boleh berhenti. Masih terus kita perbaiki sana sini. Kalo sempurna pasti belum lha. Kalo sempurna itu di surga lah. Siapa yang mau ke surga, silahkan duluan," ucap Luhut seperti dikutip, Selasa (12/3).


Luhut lantas menambahkan bahwa salah satu negara di Afrika, Kenya sampai meng-copy kebijakan pemerintahan Jokowi terkait e-katalog.


"Mari kita lanjutkan sukses story kita ini, kita lihat negara lain. Lihat Kenya, Kenya kemarin meng-copy 100 persen e-katalog kita. Presiden (William) Ruto-nya bilang sama saya, kami tiru Indonesia. Jadi ada yang tiru Indonesia cukup banyak," ujar Luhut.


Karenanya Luhut mengaku kesal dan marah kepada mereka yang memberikan kritik kepada pemerintah. 


Utamanya kata Luhut kritik negatif, bukan kritik yang membangun.


Luhut lantas mengatakan agar para pengkritik itu jika terus menjelek-jelekkan bangsa sendiri, lebih baik pindah saja dari Indonesia.


"Jadi banyak perubahan, tapi banyak kurang, iya tapi terus kita perbaiki. Jadi saya berharap kita semua harus bangga jadi orang Indonesia,"


"Kita kritik bangsa kita, tapi kritik yang membangun. Jangan mengkritik semua jelek, semua jelek. Kalau jelek, pindah saja kau dari Indonesia," kata Luhut dengan nada tinggi.


Luhut juga sempat memberikan sindiran kepada mantan pejabat yang menurutnya ikut-ikutan mengkritik. 


Namun kata Luhut selama menjabat, orang itu tak melakukan apa-apa.


"Saya suka kesal juga kadang-kadang, ini kurang itu kurang. Aku tanya juga, dulu waktu dia menjabat apa kerjanya? Tak jelas juga. Kan sekarang jejak digital kamu kelihatan. Jangan sombong lah kau bicara kritik-kritik, you've done nothing. Mungkin waktu menjabat, kau juga mencuri," ungkap Luhut.


Menurut Luhut, para pejabat seharusnya bisa memberikan contoh kepada masyarakat Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.



SumberSuara

Penulis blog