DEMOCRAZY.ID - Dua lembaga pemikir ternama asal Amerika Serika (AS), Foreign Policy (FP) dan Brookings, mengulas nasib Indonesia bila berada di tangan Prabowo Subianto. Hal ini terjadi setelah Prabowo unggul di quick count dan real count pemilihan presiden (pilpres) 14 Februari lalu. Lembaga pemikir FP mengulas hal ini dalam sebuah artikel berjudul 'How Will Prabowo Lead Indonesia?'. Artikel itu membahas bagaimana Prabowo diuntungkan dalam kontestasi pilpres berkat dukungan yang dianggap diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di mana Prabowo juga mengangkat putra presiden, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presidennya. FP mengatakan bahwa meski diuntungkan dengan dukungan Jokowi, saat ini Prabowo sudah menang dan tidak bergantung padanya lagi. Prabowo disebut dapat melanjutkan programnya sendiri tanpa intervensi. "Kebijakan ekonominya bersifat populis, seperti usulan untuk meningkatkan subsidi, khususnya program makanan sekolah yang akan meningkatkan defisit
DEMOCRAZY.ID - Dua lembaga pemikir ternama asal Amerika Serika (AS), Foreign Policy (FP) dan Brookings, mengulas nasib Indonesia bila berada di tangan Prabowo Subianto. Hal ini terjadi setelah Prabowo unggul di quick count dan real count pemilihan presiden (pilpres) 14 Februari lalu. Lembaga pemikir FP mengulas hal ini dalam sebuah artikel berjudul 'How Will Prabowo Lead Indonesia?'. Artikel itu membahas bagaimana Prabowo diuntungkan dalam kontestasi pilpres berkat dukungan yang dianggap diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di mana Prabowo juga mengangkat putra presiden, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presidennya. FP mengatakan bahwa meski diuntungkan dengan dukungan Jokowi, saat ini Prabowo sudah menang dan tidak bergantung padanya lagi. Prabowo disebut dapat melanjutkan programnya sendiri tanpa intervensi. "Kebijakan ekonominya bersifat populis, seperti usulan untuk meningkatkan subsidi, khususnya program makanan sekolah yang akan meningkatkan defisit