DEMOCRAZY.ID - Wakil Ketua Koalisi Pewarta Pemilu dan Demokrasi (KPPD) , Ya’kub Pryatama S.ikom mengakui memang demokrasi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Dengan kondisi saat ini menurutnya pewarta harus memaksimalkan kinerjanya dengan memberikan informasi yang akurat , karena selebihnya masyarakat yang menilai.
Dan ketika masyarakat tidak bisa menerima maka terjadilah pembiaran –pembiaran pelanggaran pemilu.
Mau sekencang apapun nyatanya masih banyak yang tutup telinga di Indonesia.
“Kita di lapangan sangat merasakan itu , alangkah baik penyelenggara pemilu selain mewadahi kita kawan –kawan perwarta, dan teman-teman perwarta disini bisa buat koalisi pewarta pemilu demokrasi seperti saya di Jakarta itu , kita bisa saling share sehingga tidak ada lagi hoaks diantara kita,” kata di acara Konsolidasi Media dalam Rangka Penguatan Pemberitaan Hasil Pemilu 2024 dilaksanakan Bawaslu RI dan Bawaslu Sumsel, di Guns Cafe, Kamis (7/3).
Menurutnya kini seolah Indonesia memasuki zaman kegelapan lagi dengan melihat kondisi demokrasi saat ini.
“Khusus Bawaslu jika ada dugaan pelanggaran , kalau mengusut pelanggaran dodaerah mungkin kurang SDM atau kurang bukti tapi kalau dinasional banyak pelanggarannya tapi kok akhirnya di kaji-kaji enggak ada hasilnya sementara berita ketutup ketutup dengan pemberitaan lain , ini jadi dalam tanda kutip menurut saya jadi pembodohan bagi masyarakat, “ kata jurnalis Koran Media Indonesia ini.
Wartawan senior Sumsel, Wenny Ramdiastuti menilai memang pemilu kali ini dipersepsikan orang sebagai pemilu yang tidak baik-baik saja.
“Karena asumsi atau persepsi bahwa pemilu kali ini dihasilkan dari hal hal terstruktur , sistimatis dn massive itu lekat di benak sebagian masyarakat, khususnya kaum kelas menengah yang sangat gadus di media sosial tetapi kelas menengah ini bahkan beberapa hari sebelum pencoblosan ada film Dirty Vote ternyata tidak memengaruhi orang,” katanya.
Sebelumnya kegiatan ini dibuka oleh Kabiro Humas dan Hukum Bawaslu RI, Agung Bagus Gede Bayu Indra Atmaja, turut dihadiri oleh Kepala Kesekretariatan Bawaslu Sumsel, Rahmat Fauzi Mursalin.
Narasumber dari Koran Media Indonesia yang juga Wakil Ketua Koalisi Pewarta Pemilu dan Demokrasi (KPPD) , Ya’kub Pryatama S.ikom, dan wartawan senior Sumsel, Wenny Ramdiastuti , juga ikut memberikan kontribusi dalam kegiatan ini.
Kepala Sekretariat Bawaslu Sumsel, Rahmat Fauzi Mursalin mengatakan, mudah mudahan kegiatan yang dilaksanakan ini menjalin silaturahmi. Sehingga tugas pengawasan pemilu ini berjalan lancar baik dari media dan Bawaslu.
“Kegiatan ini dalam rangka penguatan pemberitaan hasil pemilu 2024. Tujuannya dalam rangka konsolidasi antara Bawaslu dan media massa. Peran serta aktif dalam tahapan pemilu,” ujarnya
“Sekarang pleno penghitungan suara sehingga dimonitor agar berjalan lancar. Peran media bisa mengawasi tahapan pemilu dengan baik. Menjadi pengawas pemilu disetiap tahapan pemilu ini hingga Pilkada,” tambahnya.
Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Agung Bagus Gede Bhayu Indra Atmaja menuturkan, kegiatan ini bertujuan agar masyarakat mendapat informasi seluas luasnya.
"Pemberitaan yang dihasilkan lebih obyektif, berimbang. Melalui konsolidasi ini terjadi sinergi diharapkan dapat memberikan informasi yang berkualitas," katanya.
Sumber: BeritaPagi