DEMOCRAZY.ID - Kepala intelijen Rusia mengklaim Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Ukraina berada di balik serangan Moskow. Ini ditegaskan Kepala Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov dalam sebuah wawancara dengan jurnalis pro-Kremlin Pavel Zarubin, dimuat Selasa waktu setempat. Mengutip CNBC International, AS, Inggris dan Ukraina bertanggung jawab atas serangan itu. Ia mengklaim bahwa serangan "bermanfaat" bagi badan intelijen Barat dan Ukraina untuk mengganggu stabilitas Rusia. "Kami percaya bahwa tindakan tersebut dipersiapkan oleh kelompok Islam radikal sendiri, dan tentu saja badan intelijen Barat berkontribusi terhadap hal ini, dan badan intelijen Ukraina sendiri terkait langsung dengan hal ini," ujar Bortnikov, lapor RIA Novosti, dikutip Rabu (27/3/2024). "Para bandit itu bermaksud pergi ke luar negeri. Tepatnya ke wilayah Ukraina. Menurut informasi operasional awal kami, mereka diperkirakan berada di sana," katanya lagi. Hal ini
DEMOCRAZY.ID - Kepala intelijen Rusia mengklaim Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Ukraina berada di balik serangan Moskow. Ini ditegaskan Kepala Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov dalam sebuah wawancara dengan jurnalis pro-Kremlin Pavel Zarubin, dimuat Selasa waktu setempat. Mengutip CNBC International, AS, Inggris dan Ukraina bertanggung jawab atas serangan itu. Ia mengklaim bahwa serangan "bermanfaat" bagi badan intelijen Barat dan Ukraina untuk mengganggu stabilitas Rusia. "Kami percaya bahwa tindakan tersebut dipersiapkan oleh kelompok Islam radikal sendiri, dan tentu saja badan intelijen Barat berkontribusi terhadap hal ini, dan badan intelijen Ukraina sendiri terkait langsung dengan hal ini," ujar Bortnikov, lapor RIA Novosti, dikutip Rabu (27/3/2024). "Para bandit itu bermaksud pergi ke luar negeri. Tepatnya ke wilayah Ukraina. Menurut informasi operasional awal kami, mereka diperkirakan berada di sana," katanya lagi. Hal ini