DEMOCRAZY.ID - Situasi politik tanah air semakin memanas dengan eskalasi aktivitas yang bertujuan mempersoalkan kecurangan pemilu serta tindakan rezim yang tengah berkuasa.
Bahkan, perlawanan tidak hanya terjadi di kalangan aktivis mahasiswa, namun juga melibatkan para intelektual papan atas, para guru besar dari berbagai perguruan tinggi di Tanah Air.
Menurut Pengamat politik Rocky Gerung rezim penguasa tidak hanya melakukan kecurangan dalam pemilu tetapi juga mengarah pada penurunan kualitas demokrasi secara keseluruhan.
Dikutip dari akun youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan “Para guru besar yang terlibat dalam pertemuan tersebut merasa bahwa langkah-langkah politik yang diambil oleh rezim penguasa tidak dapat ditolerir lagi”.
“Kita belajar dari sejarah bahwa pada saatnya akan bangkit kembali akal sehat akan bangkit kembali politik nilai atau kita sebut politik situ,” ujar Rocky Gerung.
Dalam pertemuan tersebut juga diungkapkan bahwa tidak hanya dari kalangan akademisi.
Tetapi juga masyarakat sipil semakin menyadari bahwa tindakan rezim penguasa harus segera dihentikan.
Rocky Gerung meyakinkan ada kekhawatiran bahwa langkah-langkah politik yang diambil oleh rezim dapat merusak demokrasi Indonesia secara keseluruhan.
Dalam konteks politik yang semakin memanas, terjadi penolakan terhadap upaya pembentukan dinasti politik yang melibatkan keluarga presiden.
Partai-partai besar seperti Gerindra, Golkar, dan PAN menunjukkan ketidaksetujuan terhadap langkah-langkah politik yang diambil oleh rezim.
“Ada upaya untuk memakai kesempatan ini sekaligus untuk menelorkan dinastinya lebih cepat,” ungkap Rocky Gerung.
Rocky Gerung menegaskan Para guru besar yang turun gunung memperkuat penolakan terhadap langkah-langkah politik rezim penguasa yang dianggap merugikan demokrasi.
Mereka menyatakan bahwa tindakan tersebut harus dihentikan, dan Indonesia harus kembali ke jalan yang benar untuk memperbaiki kondisi demokrasi yang dirusak.
Sumber: Bisnis