DEMOCRAZY.ID - Sirekap belum habis permasalahannya. Kini, Sirekap menghilangkan diagram dan data dapil. Dengan begitu, warga tidak bisa melihat perolehan suara nasional maupun per wilayah secara kumulatif. Hal ini menimbulkan sejumlah kecurigaan, misalnya dugaan penggelembungan suara ke partai tertentu. Apalagi, belakangan memang tengah ramai anomali penambahan suara PSI, partai yang mempopulerkan diri sebagai "Partai Jokowi" ini. Ada dugaan pemindahan suara tidak sah yang jumlahnya lebih besar jadi suara sah PSI. Ini sudah terjadi di sejumlah TPS. Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Kennedy Muslim, menilai ini terjadi karena Sirekap KPU juga tidak sepenuhnya transparan. "Apalagi kemarin kan ada kecurigaan-kecurigaan celahnya penggunaan surat suara tidak sah itu. Tapi karena KPU ini enggak transparan kan, makanya kita kesulitan, kan. Data yang masuk tiap jam itu dari TPS wilayah mana saja," kata Kennedy saat dihubungi, Rabu (6/3). "Kita juga kesulita
DEMOCRAZY.ID - Sirekap belum habis permasalahannya. Kini, Sirekap menghilangkan diagram dan data dapil. Dengan begitu, warga tidak bisa melihat perolehan suara nasional maupun per wilayah secara kumulatif. Hal ini menimbulkan sejumlah kecurigaan, misalnya dugaan penggelembungan suara ke partai tertentu. Apalagi, belakangan memang tengah ramai anomali penambahan suara PSI, partai yang mempopulerkan diri sebagai "Partai Jokowi" ini. Ada dugaan pemindahan suara tidak sah yang jumlahnya lebih besar jadi suara sah PSI. Ini sudah terjadi di sejumlah TPS. Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Kennedy Muslim, menilai ini terjadi karena Sirekap KPU juga tidak sepenuhnya transparan. "Apalagi kemarin kan ada kecurigaan-kecurigaan celahnya penggunaan surat suara tidak sah itu. Tapi karena KPU ini enggak transparan kan, makanya kita kesulitan, kan. Data yang masuk tiap jam itu dari TPS wilayah mana saja," kata Kennedy saat dihubungi, Rabu (6/3). "Kita juga kesulita