DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat teguran dari sejumlah guru besar Universitas Indonesia (UI). Kepala Negara ditegur para sivitas akademika tersebut lantaran mempraktikkan politik gentong babi (pork barrel politics) melalui penyaluran bantuan sosial atau bansos. “Instrumentalisasi bantuan sosial, pork barrel politics (politik gentong babi), dengan alasan menopang rakyat miskin nampak seperti pembiaran terhadap kemiskinan,” kata Guru Besar UI Valina Singka Subekti di Gedung IMERI Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Adapun teguran yang disampaikan sivitas akademika UI kepada Jokowi tersebut merupakan salah satu poin evaluasi para akademisi se-Jabodetabek dalam Seruan Salemba. Alih-alih menebar bansos, para akademisi mengatakan Jokowi seharusnya menghapus kemiskinan dengan memperluas lapangan kerja. Istilah politik gentong babi dialamatkan kepada Jokowi sebelumnya muncul dalam film dokumenter Dirty Vote. Sinema buatan Dandhy Laksono yang taya
Guru Besar UI Tegur Jokowi Soal Bansos Politik Gentong Babi, Sama Seperti Yang Diungkap Film Dirty Vote
Maret 16, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat teguran dari sejumlah guru besar Universitas Indonesia (UI). Kepala Negara ditegur para sivitas akademika tersebut lantaran mempraktikkan politik gentong babi (pork barrel politics) melalui penyaluran bantuan sosial atau bansos. “Instrumentalisasi bantuan sosial, pork barrel politics (politik gentong babi), dengan alasan menopang rakyat miskin nampak seperti pembiaran terhadap kemiskinan,” kata Guru Besar UI Valina Singka Subekti di Gedung IMERI Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Adapun teguran yang disampaikan sivitas akademika UI kepada Jokowi tersebut merupakan salah satu poin evaluasi para akademisi se-Jabodetabek dalam Seruan Salemba. Alih-alih menebar bansos, para akademisi mengatakan Jokowi seharusnya menghapus kemiskinan dengan memperluas lapangan kerja. Istilah politik gentong babi dialamatkan kepada Jokowi sebelumnya muncul dalam film dokumenter Dirty Vote. Sinema buatan Dandhy Laksono yang taya