DEMOCRAZY.ID - Pengamat Politik Faizal Assegaf menyerang ormas Muhammadiyah. Ia tidak sependapat klaim ormas Muhammadiyah terbesar, penjaga NKRI dan mandiri. Menurut Faizal Assegaf, klaim Muhammadiyah sebagai ormas terbesar penjaga NKRI dan mandiri adalah bentuk penipuan publik. "Klaim ormas Muhammadiyah terbesar, penjaga NKRI dan mandiri adalah penipuan publik. Stigma konyol itu harus dibuang ke tempat sampah," tulisnya di akun X. Menurut Faizal, maju mundurnya Muhammadiyah harus dikonfirmasi pada realitas negara dan rakyat bukan kemajuan kelompok. Sebab kata dia, hal itu yang justru membiarkan negara dan rakyat berada dalam kendali oligarki secara tidak adil. "Ketika rakyat dicurangi dalam bernegara, hidup rakyat makin tertindas, ngantre beras, dibebani utang, sumber kekayaan alam dirampok dll. Adalah fakta ormas-ormas yang ngaku mandiri hanyalah bualan," tuturnya. Lebih dari dua dekade reformasi, Faizal mengatakan, Muhammadiyah makin bergerak mundur, jadi benal
Faizal Assegaf Sebut Muhammadiyah Tak Layak Jadi Rujukan Keagamaan, Ini Alasannya
Maret 11, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Pengamat Politik Faizal Assegaf menyerang ormas Muhammadiyah. Ia tidak sependapat klaim ormas Muhammadiyah terbesar, penjaga NKRI dan mandiri. Menurut Faizal Assegaf, klaim Muhammadiyah sebagai ormas terbesar penjaga NKRI dan mandiri adalah bentuk penipuan publik. "Klaim ormas Muhammadiyah terbesar, penjaga NKRI dan mandiri adalah penipuan publik. Stigma konyol itu harus dibuang ke tempat sampah," tulisnya di akun X. Menurut Faizal, maju mundurnya Muhammadiyah harus dikonfirmasi pada realitas negara dan rakyat bukan kemajuan kelompok. Sebab kata dia, hal itu yang justru membiarkan negara dan rakyat berada dalam kendali oligarki secara tidak adil. "Ketika rakyat dicurangi dalam bernegara, hidup rakyat makin tertindas, ngantre beras, dibebani utang, sumber kekayaan alam dirampok dll. Adalah fakta ormas-ormas yang ngaku mandiri hanyalah bualan," tuturnya. Lebih dari dua dekade reformasi, Faizal mengatakan, Muhammadiyah makin bergerak mundur, jadi benal