POLITIK

Demo Hak Angket Pemilu Curang di Solo, Spanduk Mega-AMIN Terbentang

DEMOCRAZY.ID
Maret 01, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Demo Hak Angket Pemilu Curang di Solo, Spanduk Mega-AMIN Terbentang

Demo Hak Angket Pemilu Curang di Solo, Spanduk Mega-AMIN Terbentang


DEMOCRAZY.ID - Ratusan orang mengikuti aksi demonstrasi di depan Balai Kota Solo yang merupakan tempat Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka berkantor sehari-hari sebagai Wali Kota Solo.


Aksi tersebut diikuti berbagai ormas di Soloraya. Sejumlah aktivis reformasi 1998 Kota Solo tampak mengikuti aksi tersebut. Salah satunya Mudrick Sangidu.


Mereka membawa sejumlah spanduk menolak kecurangan Pemilu 2024 seperti "Pemilu Banjir Bansos Sembako Jadi Mahal", "Dukung Hak Angket", "Aksi Damai Tolak Kecurangan Pemilu 2024," hingga "Lawan dan Tumbangkan Rezim Oligarki', hingga "Mega-Amin Bertanding Secara Jujur dan Adil Lawan Kecurangan".


Salah satu inisiator aksi, Alfian Tanjung menjelaskan spanduk Mega-Amin merujuk pada ormas Mega-Bintang yang dibentuk tahun 1997 lalu.


"Mega-Amin ini kan ada akarnya. Mega-Bintang, dulu tahun 1997," kata Alfian.


Mega-Bintang sendiri muncul sebagai buntut perpecahan PDI yang terbagi menjadi kubu PDI pimpinan Suryadi dan Megawati. 


PDI Suryadi mendapat dukungan dari Pemerintahan Soeharto sehingga Megawati memutuskan untuk tidak memilih di Pemilu 1997.


Sebagian massa PDI Pro-Megawati akhirnya mengalihkan dukungannya ke PPP yang saat itu masih berlambang bintang dengan latar belakang hijau. Mereka menamakan diri Mega-Bintang.


Alfian menerangkan tulisan "Mega-Amin" menunjukkan adanya keinginan dari sebagian masyarakat agar kubu Paslon 01 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Amin) dan Paslon 03 Ganjar Pranowo - Mahfud MD yang didukung Megawati bergabung melawan berbagai dugaan kecurangan di Pemilu 2024.


"Amin ini adalah 01. Jadi artinya 03 (Ganjar-Mahfud) dan 01 (Anies-Muhaimin) bergabung. kira-kira gitu," kata Alfian.


"Boleh dibilang ini bahasa spontan untuk sebuah keadaan yang sama. Sama-sama merasa dikecewakan oleh sebuah proses yang penuh kecurangan," lanjutnya.


Aksi sendiri digelar dalam bentuk mimbar bebas. Secara bergantian, para orator menyoroti berbagai dugaan kecurangan yang terjadi selama Pemilu 2024 berlangsung. Mereka mendesak pemakzulan Presiden Joko Widodo lewat Hak Angket DPR RI.


Jokowi dituding telah cawe-cawe dalam proses Pemilu lewat putusan MK nomor 90 yang melancarkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres 02. 


Tak hanya itu, massa juga mempersoalkan bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan mendekati pemungutan suara.


Terdapat lima poin tuntutan yang dibacakan dalam aksi. Pertama, mereka menuntut agar Jokowi segera dilengserkan dari jabatan presiden dan diadili atas dugaan kecurangan Pemilu.


Kedua, menuntut agar Ketua KPU dan Bawaslu dicopot dan dilakukan audit forensik perangkat IT di KPU dan Bawaslu. Ketiga, menolak hasil Pemilu yang penuh kecurangan. 


Keempat, mereka menuntut Paslon 02 didiskualifikasi dari Pemilu 2024, dan terakhir, mereka menyatakan mendukung penuh DPR RI segera menggelar sidang Hak Angket untuk membuka dugaan kecurangan selama proses Pemilu 2024.


"Pemakzulan dengan ada hak angket, dengan interpelasi, saya pikir itu sudah digodok dan sudah masuk," kata Alfian.


Sumber: CNN

Penulis blog