Dana BOS Akan Dialokasikan untuk Program Makan Siang Gratis, Warganet Minta Pemerintah Gunakan Nalar

DEMOCRAZY.ID - Program makan siang gratis yang merupakan ikon dari salah satu pasangan peserta pilpres kembali menuai sorotan.

Disamping karena pemerintahan saat ini masih di bawah Presiden Joko Widodo, program makan siang gratis juga ditengarai membawa dampak menyangkut anggaran.

Sebelumnya, program makan siang gratis juga sempat menjadi sorotan karena menjadi salah satu pembahasan dalam sidang kabinet Presiden Joko Widodo.

Kali ini program makan siang gratis menuai banyak sorotan setelah Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan simulasi.

Hal tersebut bermula ketika Menteri Perekonomian menghadiri langsung simulasi program makan siang gratis di salah satu sekolah di Tangerang.

Keterlibatan Menko Perekonomian yang hadir, juga ditengarai sebagai bentuk afirmasi kemenangan Prabowo-Gibran yang belum diputuskan oleh KPU serta diakui MK.

Terkait dengan anggaran program makan siang gratis, wacana penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah juga menuai banyak tanggapan.

Dalam pernyataannya pada akhir Februari lalu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat memberikan konfirmasi.

“Kami mengusulkan pendanaannya melalui BOS spesifik atau BOS Afirmasi untuk khusus menyediakan makan untuk siswa,” jelasnya.

Rencana penggunaan dana BOS untuk pemenuhan program makan siang gratis, juga tengah menuai berbagai kontroversi.

Pasalnya, Kemendikbud Ristek pada era Presiden Jokowi telah secara khusus menetapkan kriteria penerima dana BOS Afirmasi.

Selain diperuntukkan bagi siswa di daerah 3T dan keluarga miskin, dana BOS juga khusus dianggarkan untuk kriteria tertentu.

Mengacu pada daerah 3T, maka bisa dipastikan tidak setiap sekolah dan siswa bisa mendapatkan makan siang gratis.

Dana Bos Afirmasi juga diberikan untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi daerah terpencil yang memiliki keterbatasan jumlah tenaga pengajar atau minim ASN.

Salah satu penggunaan dana BOS sesuai kriteria Kemendikbud Ristek adalah memenuhi hak bagi guru honorer.

Terlebih karena tujuan program makan siang gratis juga tidak bertolak belakang dengan pemberian Bansos yang selama ini telah diberlakukan.

Pencegahan stunting, pemulihan dan perbaikan gizi, serta ketersediaan pangan merupakan hal menjadi sorotan bagi banyak kalangan.

Menurut sejumlah masyarakat, rencana penggunaan dana BOS untuk keperluan program makan siang merupakan suatu kekeliruan.

Selain dinilai kurang urgen atau tidak seberapa penting dilakukan, program makan siang gratis juga bukan tanggung jawab bagi pemerintahan Jokowi untuk memenuhi.

“Program makan siang gratis itu agenda salah satu capres, tidak masuk nalar kalau pemerintahan sekarang ikut-ikutan,” komentar warganet bernama Novi Subandi.

Sumber: AyoJakarta