DEMOCRAZY.ID - Program makan siang gratis menjadi salah satu hal yang banyak mendapat sorotan dari berbagai kalangan.
Pasalnya beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto sempat mengusulkan opsi pembiayaan makan siang gratis menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) afirmasi.
Usulan tersebut mendapatkan beragam kritikan khususnya dari kalangan guru dan pendidik.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) dengan tegas menolak usulan tersebut. Sebab selama ini sebagian besar dana BOS lebih banyak digunakan untuk menggaji para guru honorer di sekolah-sekolah.
Salah satu ekonom, lebih tepatnya Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira juga mengungkapkan dampak yang sama dari penggunaan dana BOS untuk makan siang gratis terhadap gaji dan tunjangan guru honorer.
Selain itu, Bhima Yudhistira juga menilai bahwa jika opsi tersebut diambil, maka akan berpengaruh terhadap rendahnya capaian indikator pendidikan.
Ternyata, bukan hanya soal sumber anggaran saja yang harus banyak dikaji lagi pada program ini.
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) RI periode 2014-2019, Nila Moeloek memberikan peringatan dampak mengerikan pemberian makan siang gratis ini terhadap anak-anak.
Nila Moeloek mengungkapkan bahwa program yang diusung oleh paslon capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran ini harus memperhatikan aspek gizi dan target usia anak yang akan diberi makan siang gratis.
Menurut Nila Moeloek, program makan siang gratis ini lebih difokuskan dan ditargetkan bagi anak-anak dengan usia di bawah 2 tahun.
Hal tersebut karena pemberian makan siang gratis untuk anak usia di bawah 2 tahun lebih dapat memaksimalkan pengaruhnya terhadap peningkatan IQ.
Mantan Menkes pada periode pertama Jokowi ini menilai bahwa pemberian makan siang gratis pada anak di atas umur 2 tahun tidak akan efektif untuk mencegah stunting.
Dampak mengerikan uang disebutkan oleh Nila Moeloek adalah dampak obesitas yang dapat terjadi pada anak-anak bila menerima program makan siang gratis ini.
Nila mengatakan bahwa program ini akan sukses menjaga gizi anak sekolah jika diberikan kepada mereka yang memiliki badan kurus.
Hal tersebut bisa meningkatkan kemampuan working memory serta pemahaman dalam pelajaran.
Oleh karena itu Nila Moeloek menegaskan agar program makan siang gratis ini diberikan secara selektif dengan menerapkan kriteria-kriteria tertentu agar menghindari dampak obesitas pada anak.
Belakangan ini juga beredar informasi bahwa nominal budget untuk biaya makan siang gratis per anak adalah Rp15.000.
Menkes Budi Gunadi pun menyebut bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan mendetail mengenai gizi yang terdapat pada makan siang gratis tersebut.
Meski demikian, program ini telah dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2025.
Akan tetapi, pemerintah juga masih menunggu hasil perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menentukan presiden berikutnya, tentunya akan berdampak pada rancangan anggaran untuk program-program yang akan dijalankan.
Itulah informasi mengenai dampak mengerikan pemberian program makan siang gratis yang diungkapkan oleh mantan Menkes periode 2014-2019, Nila Moeloek.
Sumber: AyoBandung