DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut bakal bergabung dengan Partai Golkar. Bahkan Jokowi dikaitkan dengan posisi Ketua Umum (Ketum). Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak pun menyebut Jokowi turun langsung menjadikan Partai Golkar sebagai target untuk dibegal setelah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko gagal membegal Partai Demokrat. “Anak buahnya gagal membegal Demokrat, kini Mukidi aka bos pembegal turun tangan langsung dan jadikan Golkar sebagai target,” kata Lukman dikutip dari akun X pribadinya, Selasa (5/3/2024). Menurutnya, keputusan Jokowi menjadikan Golkar sebagai target untuk dibegal merupakan kesalahan dari partai berwarna kuning itu karena memilih Airlangga Hartarto sebagai ketua umum. “Salah Golkar sendiri jadikan sosok yang tersandera kasus jadi ketua, alhasil dikendalikan habis-habisan oleh Mukidi,” ungkap Lukman. Untuk diketahui, Airlangga Hartarto yang merupakan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian terseret kasus dugaan korupsi
Bisik-Bisik Jokowi Siap ‘Begal’ Golkar, Lukman Simandjuntak: Salah Sendiri Pilih Ketua Tersandera Kasus
Maret 08, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut bakal bergabung dengan Partai Golkar. Bahkan Jokowi dikaitkan dengan posisi Ketua Umum (Ketum). Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak pun menyebut Jokowi turun langsung menjadikan Partai Golkar sebagai target untuk dibegal setelah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko gagal membegal Partai Demokrat. “Anak buahnya gagal membegal Demokrat, kini Mukidi aka bos pembegal turun tangan langsung dan jadikan Golkar sebagai target,” kata Lukman dikutip dari akun X pribadinya, Selasa (5/3/2024). Menurutnya, keputusan Jokowi menjadikan Golkar sebagai target untuk dibegal merupakan kesalahan dari partai berwarna kuning itu karena memilih Airlangga Hartarto sebagai ketua umum. “Salah Golkar sendiri jadikan sosok yang tersandera kasus jadi ketua, alhasil dikendalikan habis-habisan oleh Mukidi,” ungkap Lukman. Untuk diketahui, Airlangga Hartarto yang merupakan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian terseret kasus dugaan korupsi