DEMOCRAZY.ID - Otoritas Arab Saudi terlibat ketegangan baru dengan Amerika Serikat (AS) dalam insiden melibatkan kippah -- penutup kepala pria Yahudi.
Seorang rabbi yang memimpin delegasi AS untuk kebebasan beragama, diminta melepaskan kippah yang dikenakannya saat menghadiri pertemuan di kota Diriyah pekan lalu.
Akibat insiden yang terjadi pada 5 Maret lalu itu, delegasi AS akhirnya mempersingkat kunjungannya di Saudi.
Seperti dilansir AFP, Rabu (13/3/2024), otoritas Saudi dalam penjelasannya pada Selasa (12/3) waktu setempat menyebut "kesalahpahaman" sebagai akar dari insiden kontroversial tersebut.
Penjelasan Saudi itu disampaikan setelah Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS (USCIRF) mengungkapkan pada Senin (11/3) bahwa delegasinya sedang mengunjungi Diriyah -- kota bersejarah yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, ketika ketua komisi mereka, Rabi Ortodoks Abraham Copper, "menolak permintaan agar dia mencopot penutup kepala keagamaannya".
"Tidak seorang pun boleh ditolak aksesnya ke situs warisan, terutama yang dimaksudkan untuk menyoroti persatuan dan kemajuan, hanya karena keberadaannya sebagai seorang Yahudi," ucap Cooper dalam pernyataannya.
Setelah terjadi penundaan, Cooper ditolak masuk ke kota tersebut meskipun kunjungannya bersama wakil ketua komisi USCIRF, Pendeta Frederick Davie, telah mendapatkan persetujuan resmi oleh Kementerian Luar Negeri Saudi. Delegasi AS itu lantas memutuskan untuk mempersingkat kunjungannya di Saudi.
Kedutaan Besar Saudi di Washington, dalam pernyataannya, berupaya menyampaikan "klarifikasi" atas insiden yang terungkap ke publik tersebut.
"Insiden yang sangat disayangkan ini merupakan akibat dari kesalahpahaman protokol internal," sebut Kedutaan Besar Saudi dalam penjelasannya.
Riyadh mengakui bahwa Cooper "tidak diizinkan masuk ke Gerbang Diriyah", namun tidak menjelaskan alasan penolakan akses tersebut.
"Persoalan ini telah diselesaikan, namun kami menghormati keputusannya untuk tidak melanjutkan tur," imbuh pernyataan Kedutaan Besar Saudi, tanpa menjelaskan lebih lanjut bagaimana masalah tersebut diselesaikan.
Hanya disebutkan bahwa Duta Besar Saudi untuk AS, Reema Bandara Al-Saud, telah berbicara dengan Cooper soal insiden tersebut.
Pihak USCIRF, dalam pernyataan terpisah, mengatakan bahwa sangat disesalkan insiden itu terjadi terhadap perwakilan "lembaga pemerintah Amerika yang mempromosikan kebebasan beragama" USCIRF merupakan badan penasihat pemerintah AS, yang diberi mandat oleh Kongres AS.
Insiden tersebut terjadi di tengah ketegangan antara Saudi dan Israel terkait perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza, dan upaya AS untuk mendorong normalisasi hubungan antara kedua negara setelah perang selesai.
Sumber: Detik