POLITIK

ANIES vs AHOK Jilid 2 Terulang di Pilkada Jakarta? Kini Sama-Sama Tanpa Jabatan, Ini Jawaban Anies

DEMOCRAZY.ID
Maret 05, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
ANIES vs AHOK Jilid 2 Terulang di Pilkada Jakarta? Kini Sama-Sama Tanpa Jabatan, Ini Jawaban Anies

ANIES vs AHOK Jilid 2 Terulang di Pilkada Jakarta? Kini Sama-Sama Tanpa Jabatan, Ini Jawaban Anies


DEMOCRAZY.ID - Pilkada DKI Jakarta menjadi pembahasan panas selain keputusan hasil perhitungan suara Pilpres 2024. 


DKI Jakarta sebagai Ibu Kota menjadi perhatian khsusus. Sebab, dalam pertarungan sebelumnya yakni Pilkada DKI Jakarta 2019, terjadi polarisasi atau pemisah. 


Sebab, dalam Pilkada Jakarta 2019, Anies Baswedan bertarung dengan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. 


Dalam pertarungan ini sebab mencuat istilah 'kecebong' dan 'kadrun'. 


Anies dan Ahok memang dua tokoh yang bersebrangan dalam politik. Bahkan, Ahok pernah dipenjara setelah diduga melakukan penistaan agama. 


Ahok telah kembali menjadi warga biasa. Ia telah memutuskan untuk meninggalkan jabatan Komisaris Utama Pertamina demi membela Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. 


Namun sayangnya, Ganjar kalah telak dari dua pesaingnya Prabowo dan Anies. 


Begitu juga dengan Anies yang kemungkinan kalah dalam Pilpres 2024. Perolehan suara Anies masih lebih kecil dibanding Prabowo Subianto. 


Setelah gagal di Pilpres, Anies disebut telah mempersiapkan diri ke Pilkada DKI Jakarta. 


Lantas mungkinkah pertarungan Anies dan Ahok kembali terulang?


Pengamat politik dari Universitas Nasional, Selamat Ginting memprediksi Ahok dan Anies Baswedan akan kembali bersaing di Pilkada.


"Jadi jangan lupakan juga nama Ahok dan Anies. Keduanya bisa saja ikut kembali maju di Pilkada Jakarta," kata Ginting saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (27/2/2024).


Tak cuma Ahok dan Anies Baswedan, Ginting juga menyebut nama lain yakni Ridwan Kamil dan Ahmad Sahroni.


Sejauh ini, memang baru Ahmad Sahroni dari Partai NasDem dan Ridwan Kamil dari Partai Golkar yang sudah 'cek ombak'.


"Ya memang tidak ada salahnya nama-nama yang sudah beredar itu untuk cek ombak ya menghadapi Pilkada Jakarta," kata Ginting.


Kemudian, Ginting menilai suara partai pengusung Anies Baswedan cukup tinggi di Jakarta.


"Kalau Anies ga maju, Anies bakal jadi 'gelandangan politik' karena dia kan gak punya parpol,"


"Sementara dia di Jakarta bisa dibilang cukup berhasil karena suara parpol yang mengusungnya ini naik di Jakarta,"


"Bahkan, PKS yang unggul di Jakarta (berdasarkan real count sementara)," papar Ginting.


Sementara itu, Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia Arif Nurul Imam menilai mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga berpotensi maju kembali di Pilkada DKI Jakarta 2024.


Sebab, calon presiden nomor urut 01 itu membutuhkan panggung politik bila dipastikan kalah di Pilpres 2024. 


"Jakarta basis besar Anies Baswedan. Dia akan selalu mencari panggung politik. Anies ingin terus muncul di orbit politik," katanya.


Hal senada diungkapkan Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan bahwa sejatinya seorang politisi membutuhkan jabatan untuk menjaga elektabilitasnya.


"Tidak ada politisi itu mau tidur. Tidak ada, mereka butuh panggung. Supaya lampunya redupnya itu bisa terang," kata Pangi, Jumat (1/3/2024).


Menurut Pangi, jika seusai dinyatakan kalah Pilpres 2024 Anies tak memiliki jabatan publik maka elektabilitasnya kemungkinan meredup.


Termasuk jika Anies ke depan kembali menjadi pengajar atau pun aktif di media sosial. Menurut Pangi, itu tak cukup untuk menjaga elektabilitas Anies apabila ia ingin kembali maju di Pilpres 2029.


"Apa salahnya jadi menteri. itu juga hebat. Tapi kalau di Reshuffle itu juga lewat (elektabilitasnya). Tapi kalau gubernur itu 5 tahun. Dia punya anggaran, dia punya kebijakan, dia punya budget dan dia langsung bersentuhan dengan rakyat. Itu salah satu cara menjaga approval ratingnya. Lampunya supaya tetap terang," paparnya.


Namun, Pangi menyebut Anies juga tak bisa dengan mudah jika ingin kembali maju di Pilkada Jakarta. 


Sebab, Anies tak memiliki kendaraan politik. Ia harus menunggu ada parpol yang kembali mengusungnya untuk maju di Pilkada Jakarta.


"Jangan-jangan PKS gak mau, NasDem gak mau, ya gak dapat, Tapi artinya menurut saya. Anies itu harus tetap punya panggung, kalau enggak dia lewat (elektabilitasnya)," tutur Pangi.


Jawaban Anies Disinggung Pilkada DKI Jakarta


Anies Baswedan bersuara mengenai namanya yang masuk bursa Calong Gubernur DKI Jakarta.


Mengenai namanya masuk dalam kontestasi Pilkada DKI, Anies Baswedan mengungkapkan dirinya masih fokus memantau penghitungan suara Pilpres 2024.


"Oh no no no.. kita sekarang sedang bergokus pada penuntasan penghtungan kita akan terus berfokus di situ," kata Anies dikutip TribunJakarta.com dari Kompas TV pada Minggu (3/3/2024).


Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan berkonsentrasi pada gerakan perubahan yang dibangun bersama PKB, NasDem dan PKS.


Ia pun belum memikirkan untuk terjun sebagai Pilkada DKI Jakarta 2024.


"Jadi saat ini tidak usah tengok kanan kiri. Kita sekarang sedang fokus menuntaskan perjuangan dan ini amanat jutaan orang kita akan perjuangkan terus sampai perubahan terlaksanan di negeri ini," ujar Mantan Mendikbud.


Sumber: Tribun

Penulis blog