DEMOCRAZY.ID - Usulan Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), untuk mengangkat Presiden Joko Widodo sebagai ketua koalisi partai politik yang memiliki visi serupa menuju Indonesia emas, mengundang perhatian terhadap kemungkinan pembentukan sistem politik baru di Indonesia. Analisis mendalam terhadap usulan ini membuka jendela terhadap potensi menuju sistem komunisme yang berbeda dari sistem demokrasi yang telah lama dianut oleh Indonesia. Pertama, pengangkatan Presiden Jokowi sebagai ketua koalisi partai politik menandakan perubahan paradigma dalam politik Indonesia. Tradisi politik Indonesia selama ini didasarkan pada sistem multipartai, di mana partai-partai politik bersaing dalam pemilihan umum untuk memperebutkan kursi di parlemen dan mendudukkan presiden. Namun, usulan untuk menempatkan Jokowi di atas partai-partai politik mengindikasikan pergeseran menuju kekuatan sentral yang lebih terkonsolidasi. Kedua, visi menuju “Indonesia emas” yang
Analisis: Potensi Pembentukan Sistem 'Komunisme' Dalam Usulan Grace Natalie Terhadap Jokowi
Maret 13, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Usulan Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), untuk mengangkat Presiden Joko Widodo sebagai ketua koalisi partai politik yang memiliki visi serupa menuju Indonesia emas, mengundang perhatian terhadap kemungkinan pembentukan sistem politik baru di Indonesia. Analisis mendalam terhadap usulan ini membuka jendela terhadap potensi menuju sistem komunisme yang berbeda dari sistem demokrasi yang telah lama dianut oleh Indonesia. Pertama, pengangkatan Presiden Jokowi sebagai ketua koalisi partai politik menandakan perubahan paradigma dalam politik Indonesia. Tradisi politik Indonesia selama ini didasarkan pada sistem multipartai, di mana partai-partai politik bersaing dalam pemilihan umum untuk memperebutkan kursi di parlemen dan mendudukkan presiden. Namun, usulan untuk menempatkan Jokowi di atas partai-partai politik mengindikasikan pergeseran menuju kekuatan sentral yang lebih terkonsolidasi. Kedua, visi menuju “Indonesia emas” yang