POLITIK

6 Bursa Calon Ketua Umum Golkar Jelang Munas 2024, Termasuk Jokowi dan Gibran yang Diisukan Merapat

DEMOCRAZY.ID
Maret 18, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
6 Bursa Calon Ketua Umum Golkar Jelang Munas 2024, Termasuk Jokowi dan Gibran yang Diisukan Merapat

6 Bursa Calon Ketua Umum Golkar Jelang Munas 2024, Termasuk Jokowi dan Gibran yang Diisukan Merapat


DEMOCRAZY.ID - Sederet nama muncul dalam bursa calon ketua umum Golkar jelang Munas 2024.


Empat tokoh senior Golkar mencuat, ditambah dua pendatang baru, yakni Jokowi dan Gibran.


Berikut ini 6 nama yang masuk dalam bursa calon ketua umum Golkar selengkapnya.


Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengungkapkan nama-nama yang berpeluang maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.


Pemilihan Ketua Umum partai berlambang pohon beringin ini bakal dilangsungkan saat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar, akhir tahun ini.


Tiga nama yang disebut Bamsoet adalah kader Golkar yang saat ini menjabat sebagai menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.


"Ada Pak Airlangga, kemudian ada Pak Agus Gumiwang, kemudian ada Pak Bahlil," kata Bamsoet saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024).


Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar, saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.


Sementara itu, Agus Gumiwang Kartasasmita adalah Menteri Perindustrian.


Sedangkan, Bahlil Lahadalia adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.


Selain ketiga nama diatas, satu kader lainnya yang disebut Bamsoet berpeluang menjadi calon Ketum Golkar adalah dirinya sendiri.


"Ya ada setidaknya santer 4 suara yang muncul di permukaan yang akan bertarung di forum Munas tahun ini," ujarnya.


Ketua MPR ini juga ditanya tentang kemungkinan nama Presiden Joko Widodo masuk dalam bursa Ketua Umum Partai Golkar sebagaimana digadang-gadang akhir-akhir ini.


Namun ia enggan menjawab dan meminta hal itu ditanyakan saja kepada Presiden Jokowi.


Hanya saja, dirinya menegaskan bahwa Partai Golkar terbuka apabila Jokowi bergabung sebagai kader.


"Sebagaimana posisi ketua umum kami, maka kita sebagai partai terbuka menerima siapa saja," tegasnya.


Sebelumnya, beredar kabar angin yang berembus bahwa Jokowi ingin merebut Partai Golkar sebelum lengser dari Presiden RI.


Isu ini mencuat usai Jokowi bersitegang dengan partainya PDI-P karena perbedaan sikap di Pilpres 2024.


Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham menilai hingga kini belum ada pembicaraan peluang Jokowi jadi Ketua Umum Partai Golkar di internal partai berlambang pohon beringin.


Hanya saja ia menjelaskan tentang Munas sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi di Partai Golkar, Munas Golkar.


Munas disebut bisa menentukan siapa Ketum Golkar selanjutnya.


"Ini semua bisa dibicarakan. Pengambil keputusan tertinggi ada di Munas.


Jangankan masalah ketua umum, AD/ART saja bisa diubah.


Artinya tertinggi betul itu (Munas), bagaimana Golkar ke depan, nasibnya ada di Munas sebagai lembaga tertinggi tertentu," kata Idrus ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/2/2024).


Gibran ikut diusulkan


Nama putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka ikut diusulkan dalam bursa calon ketua umum Golkar.


Peluang Gibran menjadi Ketua Umum Partai Golkar, dilontarkan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari.


Menurutnya selain empat nama yang disebut seperti Bambang Soesatyo, Bahlil Lahadalia, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Airlangga Hartarto, Gibran paling mungkin untuk dipertimbangkan daripada Jokowi.


Qodari menjelaskan dua alasan Gibran sebagai sosok potensial menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar.


Pertama, Gibran tidak lama lagi menduduki jabatan posisi strategis sebagai orang nomor dua di Indonesia pada saat dilantik menjadi wakil presiden secara resmi pada Oktober 2024.


Dijelaskan Qodari, selama ini karakteristik Partai Golkar memiliki kecenderungan sebagai partai yang melekat sebagai bagian dari pemerintahan tentunya linear dengan Gibran sebagai wapres sekaligus ketua umum Partai Golkar.


“Kita tahu bahwa Partai Golkar punya kecenderungan yang sangat kuat untuk memiliki kaki, memiliki akses di pemerintahan bukan hanya menteri tetapi juga atau bahkan wakil presiden karena Golkar adalah partai yang ideologinya karya dan kekaryaan dan selalu berorientasi untuk menjadi bagian dari pemerintahan,” ucap dia.


Mengetahui kabar tersebut, Gibran membantah isu dirinya berpeluang menjadi Ketua Umum Partai Golkar.


Menurut Gibran, Partai Golkar memiliki kader senior. Gibran mengaku belum dengar isu ini dan memilih fokus bekerja sebagai Wali Kota Solo. 


Menurut Gibran ada banyak nama potensial yang lebih layak memimpin Partai Golkar.


Sumber: Tribun

Penulis blog