DEMOCRAZY.ID - Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur, meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam politik Indonesia bukan hanya melalui kepresidenannya tetapi juga melalui ucapannya yang meramal masa depan.
Terkenal dengan kesederhanaannya, humor, dan toleransinya yang teguh, Gus Dur dijuluki 'Bapak Pluralisme', karena beliau merangkul orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat.
Ucapan santai Gus Dur seringkali berubah menjadi kenyataan yang mengejutkan, membuat beberapa orang bertanya-tanya apakah beliau memiliki kemampuan luar biasa untuk meramalkan masa depan atau hanya kebetulan semata.
Mulai dari meramalkan hasil pemilihan presiden hingga skor pertandingan sepak bola dan bahkan kematian dirinya sendiri.
Merangkum video yang diunggah kanal YouTube Republika Mahasiswa, pada 31 Oktober 2023, berikut sepuluh ramalan Gus Dur yang menjadi kenyataan.
1. Kenaikan Jokowi ke level presiden
Selama kunjungannya ke rumah Wali Kota Surakarta saat itu, Jokowi, pada tahun 2006, Gus Dur dengan santainya berkata bahwa jika rakyat menginginkannya, Jokowi bisa menjadi presiden suatu hari nanti.
Komentar yang terlihat sepele itu ternyata menjadi kenyataan ketika Jokowi terpilih sebagai presiden Indonesia pada tahun 2014.
2. Jatuhnya Soeharto
Gus Dur membuat teman-temannya tercengang dengan meramalkan kejatuhan Soeharto dari kekuasaan, sebuah prediksi yang terwujud dalam waktu setahun setelahnya.
Meskipun Soeharto memiliki kekuatan militer, politik, dan ekonomi yang kuat, kata-kata Gus Dur terbukti menjadi kenyataan.
3. DPR Disamakan dengan Taman Kanak-kanak
Dalam deskripsinya tentang Parlemen Indonesia seperti taman kanak-kanak, analogi jujur Gus Dur mendapat perhatian karena kejadian-kejadian berikutnya mencerminkan adegan kacau yang mengingatkan pada anak-anak berlomba-lomba untuk mainan selama sesi parlemen.
4. Kepresidenan yang Tidak Terduga
Dalam percakapan santai dengan Luhut Binsar Pandjaitan, Gus Dur dengan lelucon menyebut bahwa baik dia maupun Luhut bisa menjadi presiden dalam waktu dekat.
Tak disangka, nama Gus Dur muncul dalam daftar kandidat presiden untuk pemilihan tahun 1999, yang mengarah pada kepemimpinannya sebagai presiden.
5. Identifikasi yang Melengserkan
Gus Dur memberi petunjuk tentang tokoh-tokoh yang bertanggung jawab atas pemberhentiannya, menyebut nama-nama seperti Megawati dan Amien Rais.
Kemudian, sebuah buku berjudul 'Menjerat Gus Dur' mengungkap dalang-dalang di balik pemecatannya, memvalidasi pernyataan Gus Dur.
6. Kenaikan Ajudan
Gus Dur secara santai meramalkan kenaikan ajudannya, Sutarman, menjadi kepala polisi Indonesia, sebuah ramalan yang terwujud ketika Sutarman menduduki posisi tersebut pada tahun 2013.
7. Said Akil sebagai Pimpinan PBNU
Dalam momen yang tampaknya tak acuh, Gus Dur meramalkan kenaikan Said Akil sebagai pemimpin PBNU, sebuah prediksi yang terwujud selama Kongres NU ke-32 di Makassar.
8. Gubernur Ahok
Meski mengalami kegagalan awal, dorongan Gus Dur mendorong aspirasi gubernur Ahok, yang mengarah pada penunjukannya sebagai gubernur Jakarta.
9. Meramalkan Kematian Sendiri
Dalam percakapan yang menyentuh dengan Profesor Suhardi sebelum kematiannya, Gus Dur meramalkan kematiannya sendiri, menyatakan kekhawatiran atas masa depan Indonesia dan mengacu pada kembalinya ke kampung halamannya sebelum kematiannya.
10. Kesetiaan Prabowo kepada Rakyat
Dalam sebuah episode televisi nasional, Gus Dur memuji Prabowo sebagai kandidat yang paling tulus bagi rakyat.
Meskipun SBY yang menang dalam pemilihan presiden, dukungan Gus Dur menimbulkan pertanyaan tentang kepemimpinan Prabowo di masa depan.
Warisan Gus Dur melampaui kepresidenannya, karena kata-katanya terus bergema melalui keanehan ramalannya.
Baik melalui ramalan politik maupun obrolan santai, wawasan Gus Dur menawarkan pandangan menarik tentang persilangan humor, kesederhanaan, dan penglihatan ke depan dalam politik Indonesia.
Sumber: HOPS