POLITIK

Rocky Gerung Kasih Nilai 0 untuk Prabowo dan Ganjar dalam Debat Terakhir Pilpres 2024

DEMOCRAZY.ID
Februari 05, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Rocky Gerung Kasih Nilai 0 untuk Prabowo dan Ganjar dalam Debat Terakhir Pilpres 2024

Rocky Gerung Kasih Nilai 0 untuk Prabowo dan Ganjar dalam Debat Terakhir Pilpres 2024


DEMOCRAZY.ID - Debat kelima calon presiden dan calon wakil presiden yang dihelat pada tanggal 4 Februari 2024, mengundang perhatian khusus dari analis politik terkenal, Rocky Gerung.


Dalam penilaiannya, Rocky memberikan nilai 0 untuk Prabowo dan Ganjar, dengan alasan tertentu yang menjadi sorotannya.


Rocky menyoroti aspek fashion dalam penampilan Prabowo dan Mahfud MD, terutama terkait dengan pencahayaan lampu yang menyoroti pernak-pernik di bajunya Ganjar dan Mahfud.


Menurutnya, hal ini membuat penampilan keduanya terlihat kurang serius.


Debat dimulai dengan evaluasi terhadap bahasa tubuh, dan Rocky mengkritik bahwa bahasa tubuh Ganjar dan Mahfud terlihat tidak serius, hanya ingin memamerkan kostum mereka.


"Mestinya Pak Ganjar dan Pak Mahfud mengerti bahwa akan ada nyanyian Indonesia Raya Pak jasah dia juga pejabat pakai baju kayak mau pergi pesta SMA," kata Rocky Gerung dikutip dari kanal Youtube Refly harun, Senin 5 Januari 2024.


Sementara itu, Anis dan Cak Imin dinilai lebih beradab, dengan menekankan bahwa debat presiden seharusnya merupakan perang ideologi, paradigma, dan konsep, bukan sekadar pamer program.


Pemberian nilai 0 juga diberikan Rocky untuk Prabowo, dikaitkan dengan penggunaan jas yang dianggap tidak sesuai, serta penilaian bahwa Prabowo berfokus pada teknis tanpa memperhatikan konsep dan paradigma yang lebih mendasar.


"Ini semua soal APBN bagus betul kalau bilang akan ada makan gratis akan dibang konsekuensinya apa? batalkan IKN, batalkan kereta cepat kan begitu cara berpikirnya. Kalau Pak Prabowo ingin melanjutkan proyek Pak Jokowi sama juga problemnya dengan sekarang Sri Mulyani dipaksa presiden," kata Rocky Gerung.


Rocky juga menyoroti visi keberlanjutan dari paslon 2 dan 3, menyebutnya tidak rasional dan terbebani hutang yang besar.


Rocky mengajukan pertanyaan kritis terkait pembangunan infrastruktur, khususnya proyek IKN yang dinilainya bukan prioritas yang mendasar.


Ganjar diminta untuk mengakui kesalahan terkait tema keberlanjutan dan membuat perubahan agar lebih masuk akal.


Pandangan kritis Rocky terhadap debat ini memberikan dimensi berbeda pada penilaian terhadap calon presiden dan wakil presiden.


Publik pun menantikan bagaimana penilaian ini akan memengaruhi persepsi pemilih menjelang pemilihan presiden yang semakin dekat.



Sumber: PorosJakarta

Penulis blog