DEMOCRAZY.ID - Mahfud MD tiba-tiba menjadi sorotan media asing. Ini terkait pengunduran dirinya sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) di kabinet Presiden Jokow Widodo (Jokowi).
Strait Times misalnya memuat judul "senior Indonesian minister resigns in protest over alleged partiality ahead of 2024 election".
Disebut langkah itu sebagai bentuk "demo" calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo itu ke "keberpihakan" yang jelas terlihat di Pemilu 2024.
"Indonesia bersiap untuk mengadakan pemilihan presiden ... yang diikuti oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang berpasangan dengan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka," muat laman Singapura itu, dikutip Kamis (1/2/2024).
"Dua pasangan lainnya adalah mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar ... yang satu pasangan dengan ... Mahfud, dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, yang mencalonkan diri bersama Muhaimin Iskandar, ketua partai Islam populer," tambahnya.
"Media lokal mengkritik Jokowi karena diduga melakukan tindakan untuk mendukung putranya dan Prabowo," tulis media itu lagi.
"Bapak Widodo mengatakan bahwa presiden dan wakil presiden yang menjabat diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam kampanye pemilu," tambah Strait Times lagi menjelaskan latar belakang menyebut nama belakang Jokowi.
Dilaporkan pula bahwa surat pengunduran resmi sudah ditunjukan Mahfud saat konferensi pers ke media Rabu. Ia sendiri berharap bertemu dengan Jokowi untuk mengajukan resign hari ini.
Jokowi sendiri telah melakukan kunjungan kerja ke Gunungkidul, Provinsi Jawa Tengah.
Namun sebelumnya ia sempat memberi tanggapan, bagaimana dirinya menghormati hal tersebut sebagai hak Mahfud.
Hal senada juga dimuat Reuters. Media itu menulis artikel dengan judul "Indonesia chief security minister to tender resignation soon".
"Menteri Keamanan dan cawapres Mahfud MD mengatakan pada hari Rabu bahwa ia akan mengajukan pengunduran dirinya, sebuah keputusan yang menurut ajudannya disebabkan oleh keberpihakan Presiden Joko Widodo dalam kampanye pemilu bulan depan," tulis media tersebut.
"Kantor kepresidenan tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan mengenai perannya dalam pemilihan presiden pada 14 Februari, di mana ia tidak akan bertanding setelah menjabat selama dua periode," tambahnya.
Dimuat pula komentar pejabat senior kubu Ganjar-Mahfud. Disinggung pula bagaimana isu Menteri Keuangan Sri Mulyadi dan beberapa menteri lain hendak mundur pula dari kabinet.
"Media lokal telah melaporkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan beberapa menteri lainnya mungkin akan mundur dari kabinet, yang dapat mengganggu stabilitas pemerintahan Jokowi beberapa minggu sebelum hari pemungutan suara," bunyi laporan Reuters lagi.
"Dalam pernyataannya pada hari Rabu, Jokowi mengatakan seluruh kabinetnya sangat solid meskipun Mahfud mengundurkan diri," tambahnya.
"Berita tentang kemungkinan keluarnya Sri Mulyani membuat rupiah anjlok pada pekan lalu, mendorong bank sentral untuk melakukan intervensi di pasar mata uang," tulis lama tersebut, yang juga dilansir US News dan The Edge Malaysia.
Sumber: CNBC