DEMOCRAZY.ID - Pertemuan misterius antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, melalui jamuan makan malam di Istana Negara, memunculkan berbagai spekulasi dan tanda tanya dalam dunia politik Indonesia.
Seiring deklarasi Nasdem mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden, hubungan politik mereka tampak berada pada titik kritis.
Meskipun Nasdem adalah salah satu partai pendukung pemerintah, posisinya terasa terdesak setelah kehilangan dua kader menteri akibat kasus korupsi, yaitu Johnny Gerard Plate dan Syahrul Yasin Limpo.
Dalam konteks Pilpres 2024, perolehan suara Anies-Muhaimin yang berada di bawah rivalnya, Prabowo-Subianto, memberikan Nasdem peluang untuk menjadi oposisi.
Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, pertemuan Jokowi-Surya Paloh bisa diartikan sebagai taktik Jokowi untuk menghindari konsolidasi oposisi terhadap pemerintahan mendatang.
Terutama mengingat retaknya hubungan Jokowi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akibat manuver politik menjelang Pemilu dan Pilpres.
Bawono menjelaskan bahwa Jokowi kemungkinan mengundang Surya Paloh dengan harapan informasi dari pertemuan tersebut dapat disampaikan kepada pihak lain.
Sebelumnya, kabar berembus tentang Jokowi meminta Sultan Hamengku Buwono X menjadi perantara untuk pertemuan dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Analisis Bawono menunjukkan bahwa jika pendukung Anies dan Ganjar bersatu menjadi oposisi, pemerintahan mendatang akan menghadapi kendala serius dalam menjalankan program-programnya.
Konsolidasi di antara partai-partai pendukung koalisi pasangan calon 1 dan 3 dapat mendominasi parlemen selama 5 tahun ke depan, meninggalkan partai koalisi pasangan calon 2 dalam bayang-bayang oposisi yang kuat.
Sebuah strategi politik yang rumit dan penuh ketegangan, menjelang pertarungan politik yang semakin sengit.
5 Hal tentang Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh
1. Jembatan Politik
Saat ditanya mengenai pertemuannya dengan Surya Paloh pada Ahad malam, 18 Februari 2024, Jokowi mengatakan ingin menjadi perantara semua pihak.
"Saya itu sebetulnya hanya jadi jembatan. Yang penting nanti partai. Ya (jembatan) semuanya. saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya," kata Jokowi setelah peresmian Rumah Sakit Pertahanan di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Senin, 19 Februari 2024.
2. Silaturahmi
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh urusan silaturahmi.
"Silaturahmi membicarakan agenda-agenda kebangsaan, menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan pemilu," kata Ari saat dikonfirmasi pada Ahad malam, 18 Februari 2024.
"Apalagi untuk kebaikan bangsa dan negara."
3. Pertemuan Setelah Pemungutan Suara
Pertemuan di Istana ini merupakan pertama kalinya antara Jokowi dengan Surya Paloh setelah penyelenggaraan Pemilu 2024. Surya Paloh dikabarkan bertemu dengan Anies pada Jumat, 16 Februari 2024.
Menurut Anies pertemuannya dengan Surya Paloh untuk membahas fakta-fakta terkait Pemilu.
"Kami diskusi tentang perkembangan, saling mencocokkan pandangan," katanya.
Surya Paloh mengatakan ada kemungkinan dalam waktu dekat akan berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membahas perkembangan Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
4. Satu Jam
Pertemuan Jokowi dengan Surya berlangsung selama satu jam lebih. Wartawan yang berada di lokasi hanya bisa memantau gerbang akses VVIP tersebut dari jauh karena alasan protokoler Istana.
Sekitar satu jam, pukul 20.02, mobil yang sama terlihat keluar dari pagar Istana. kendaraan itu meninggalkan Istana dan langsung menuju Jalan Medan Merdeka Barat.
5. Saling Klaim Soal Inisiatif Pertemuan
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk bertemu presiden.
"Sebelumnya, Bapak Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk menghadap Bapak Presiden," katanya melalu pesan singkat.
Atas permohonan tersebut, kata Ari, Jokowi meluangkan waktu untuk menerima Surya Paloh di Istana. Tapi, berbeda keterangan, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan kehadiran Surya Paloh diundang Jokowi.
“Untuk memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi,” kata Hermawi Taslim dalam keterangannya Ahad, 18 Februari 2024.
Sumber: VIVA