DEMOCRAZY.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkap 2.325 tempat pemungutan suara (TPS) yang salah dalam memasukkan data hasil penghitungan suara yang terdeteksi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengaku telah meminta ribuan TPS itu untuk segera memperbaikinya, sehingga sesuai dengan data formulir C Hasil Plano. "Yang jelas sudah kami pantau dan termonitor itu tadi ada di 2.325 TPS [hasil konversi tidak tepat]. Itu sudah teridentifikasi by system dan sudah diminta melakukan koreksi terhadap konversi yang salah tersebut," kata Hasyim dalam konferensi pers di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (14/2). Hasyim menjelaskan ketidaksesuaian hasil penghitungan suara di formulir C Hasil dengan di Sirekap didapati bukan hanya untuk penghitungan pilpres saja, melainkan juga pileg. "Bahwa terdapat kesalahan atau ketidaktepatan konversi dari pembacaan formulir yang diunggah, itu sifatnya random, tidak hanya pilpres tapi juga ada pilegnya," ujarnya
DEMOCRAZY.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkap 2.325 tempat pemungutan suara (TPS) yang salah dalam memasukkan data hasil penghitungan suara yang terdeteksi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengaku telah meminta ribuan TPS itu untuk segera memperbaikinya, sehingga sesuai dengan data formulir C Hasil Plano. "Yang jelas sudah kami pantau dan termonitor itu tadi ada di 2.325 TPS [hasil konversi tidak tepat]. Itu sudah teridentifikasi by system dan sudah diminta melakukan koreksi terhadap konversi yang salah tersebut," kata Hasyim dalam konferensi pers di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (14/2). Hasyim menjelaskan ketidaksesuaian hasil penghitungan suara di formulir C Hasil dengan di Sirekap didapati bukan hanya untuk penghitungan pilpres saja, melainkan juga pileg. "Bahwa terdapat kesalahan atau ketidaktepatan konversi dari pembacaan formulir yang diunggah, itu sifatnya random, tidak hanya pilpres tapi juga ada pilegnya," ujarnya