POLITIK

Keras! Menlu Retno Kecam Israel di Depan Dunia, Sebut Neraka

DEMOCRAZY.ID
Februari 23, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Keras! Menlu Retno Kecam Israel di Depan Dunia, Sebut Neraka

Keras! Menlu Retno Kecam Israel di Depan Dunia, Sebut Neraka


DEMOCRAZY.ID - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengecam Israel. Kali ini, menlu perempuan pertama di Indonesia tersebut menyebut warga Palestina di Jalur Gaza tengah tinggal di neraka akibat serangan Zionis.


Hal tersebut disampaikan Retno saat berpidato di Foreign Ministers' Meeting (FMM) G20 di Brasil pada Rabu waktu setempat. 


Retno menyebut tidak ada tempat bagi warga Palestina untuk melarikan diri dan tidak ada akses untuk kebutuhan sehari-hari.


"Saya sampaikan bahwa kekejaman Israel di Gaza yang telah berlangsung selama 138 hari telah melampaui segala logika pembenaran. Lebih dari 29 ribu orang Palestina, dan ratusan orang di Tepi Barat telah dibunuh oleh Israel," katanya, seperti dikutip dari rilis yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (23/2/2024).


"Warga Gaza menghadapi ancaman genosida dan hidup dalam neraka kekejaman Israel," tegasnya.


"Pendeknya, tidak ada harapan bagi mereka."


Dalam pernyataannya tersebut, Retno menegaskan kepada negara-negara G20 bahwa hal ini bukan hanya bencana kemanusiaan tapi "geopolitical nightmare" alias atau mimpi buruk geo-politik. 


Ia menyebut dampak dari perang sudah meluas kemana-mana sehingga mengancam stabilitas serta keamanan global.


Selain itu, Retno juga mengajak negara-negara anggota G20 untuk mengambil tindakan nyata dan sesegera mungkin untuk mengakhiri kekejaman tersebut. Setidaknya ia tegaskan tiga hal terkait peran kolektif yang perlu dilakukan.


Pertama, Retno menyebut negara-negara harus terus mendorong gencatan senjata permanen dengan segera. Ini harus dilakukan bagaimanapun caranya.


"Ini akan menjadi game-changer paling fundamental untuk menghentikan pertumpahan darah dan krisis kemanusiaan, serta untuk menciptakan situasi kondusif menuju negosiasi two-state solution," katanya.


"Dengan gencatan senjata kita mendorong Israel untuk berhenti melakukan pelanggaran hukum internasional yang terus dilakukan," tambahnya.


Kedua adalah menghindari double-standards atau standar ganda. Retno menekankan bahwa negara-negara tidak boleh memberikan perlakuan berbeda kepada Palestina dengan situasi-situasi yang lain.


"Saya meminta negara-negara G20 tidak tinggal diam menyaksikan Israel menghancurkan rumah sakit, sekolah dan kamp pengungsi," tegasnya.


"Saya juga desak negara-negara G20 untuk meningkatkan dukungan bagi Palestina, termasuk untuk UNRWA dan justru bukan menghentikannya. Karena di saat inilah, Palestina memerlukan solidaritas dan bantuan kita," jelasnya.


Ketiga, Retno meminta negara-negara untuk membantu menurunkan ketegangan global. Termasuk mencegah eskalasi lebih lanjut.


"Saat ini, banyak sekali ketegangan dan konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia. Kita juga harus akui teknologi seperti senjata siber, drone, dan AI juga menjadi ancaman baru bagi keamanan global," paparnya.


"Oleh karena itu, Indonesia mendorong agar G20 dapat mengatasi masalah-masalah ini secara bersama. G20 harus bersatu dan harus menjadi katalis perubahan positif untuk setiap krisis," tambahnya lagi.


Israel menyerang Gaza sejak 7 Oktober. Hingga kini 29.000 lebih orang telah tewas namun semua usaha di PBB gagal menyerukan gencatan senjata.


Sumber: CNBC

Penulis blog