POLITIK

Kecewa, Relawan Prabowo Solo Raya Deklarasikan Hijrah Dukungan ke Anies-Muhaimin

DEMOCRAZY.ID
Februari 04, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Kecewa, Relawan Prabowo Solo Raya Deklarasikan Hijrah Dukungan ke Anies-Muhaimin



DEMOCRAZY.IDSejumlah relawan yang dulu menjadi pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019, kini mengalihkan dukungan ke pasangan calon presiden 01, Anies Baswedan. 


Mereka mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan karena kecewa dengan Prabowo Subianto.


Dari pantauan detikJateng, Minggu (4/2/2024), awalnya perwakilan dari 15 simpul relawan memakai baju kampanye Prabowo-Sandi pada tahun 2019. Usai mendeklarasikan dukungan, mereka memakai baju kampanye Anies-Muhaimin.


Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ANIes Kota Solo sekaligus Koordinator ANIes Solo Raya, Abi Ibrahim Hasmi yang membacakan deklarasi tersebut dan diikuti oleh relawan lainnya.


"Bedhol Desa 02 Pindah 01. Dengan mengharap Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Kami para simpul relawan Solo Raya yang pada tahun pemilu 2019 memperjuangkan dan mendukung calon presiden PRABOWO SANDI, Setelah melihat kenyataan bahwa Prabowo masuk dalam lingkaran rezim Jokowi di mana rezim ini dikuasai dan dikendalikan oleh oligarki kapital yang berpotensi menjajah NKRI. Maka kami sepakat bersama-sama pindah dukungan kepada calon presiden yang sudah jelas tidak ada hubungan dengan rezim yaitu Anies-Muhaimin. Calon Nomor 1. Semoga dukungan kami mendapat ridho Allah agar Anies-Muhaimin dapat memenangkan Pilpres 2024," ucap Abi diikuti relawan lainnya di Posko ANIes Kota Solo, Laweyan, Minggu (4/2/2024).


Abi mengaku dukungan tersebut beralih lantaran kecewa dengan sikap Prabowo Subianto pasca Pilpres 2019 lalu. 


Menurutnya, usai menjadi bagian di pemerintahan Jokowi, Prabowo berubah sikap dan bergabung ke rezim.


"Ya ini suatu bentuk kekecewaan dari para relawan yang dulu ikut Prabowo dan sekarang beralih ke 01 atau Anies Baswedan. Sudah tidak jalan lagi dengan Prabowo, dulu kita mati-matian all out, ternyata habis itu kalah, kita nggak masalah, yang kita nggak suka gabung ke rezim mau memperbaiki, tapi ternyata sebaliknya," ujarnya.


Dirinya juga mempertanyakan pernyataan Prabowo yang sempat mengatakan bahwa akan timbul dan tenggelam bersama rakyat dan pendukung.


"Tapi kenyataan apa? Prabowo timbul kita semua tenggelam. Kita pernah ada apresiasi dari Prabowo, minimal apa sih relawan sudah berdarah-darah, minimal terima kasih, tapi tidak ada sama sekali jadi kita lihat Prabowo sudah jauh dari yang dulu," ungkapnya.


Pada Pilpres tahun ini, dirinya melihat sosok Anies Baswedan yang mengusung perubahan, sehingga dirinya bersama simpul relawan yang lain memilih untuk beralih dukungan.


"Akhirnya kita mendapat suatu tokoh yang cocok sesuai dan mengusung suatu perubahan maka kita berbondong-bondong mendukung Anies Baswedan," bebernya.


Abi mengaku, dulunya pada tahun 2019 posko tersebut merupakan posko pemenangan Prabowo-Sandi. Namun kini berubah menjadi Posko Anies-Muhaimin.


"Di Posko ini dulunya pernah menjadi ikon perjuangannya Prabowo dengan pergerakan para ketua atau Koordinator simpul-simpul relawan Prabowo. Dengan beralihnya dukungan untuk Anies Baswedan, maka 95 persen dukungan relawan untuk Prabowo hilang," ucapnya.


Dengan, adanya pengalihan dukungan ini bisa memenangkan pasangan Anies-Muhaimin di Kota Solo.


"Saya sendiri dulu adalah ketua Garda Merah Putih yang pernah mendukung Prabowo dalam Pilpres 2014 dan 2019. Bersama yang ada di sini yang merupakan tokoh-tokoh yang akan membawa ribuan orang relawan dan mendongkrak dukungan serta perolehan suara untuk Anies-Muhaimin di wilayah Solo Raya," pungkasnya.


Menurutnya, beberapa simpul relawan yang hadir yakni Garda RSP, Srikandi RSP, Pepes, Himpas, Kelompok Padi, Padi Nusantara, Rumah Aspirasi, Bunda Bergerak, Ummahat DSKS, Sami, dan Pasmuhi.


Tanggapan Tim Pemenangan AMIN Solo


Sementara itu, salah satu pengurus Tim Pemenangan Anies-Muhaimin Kota Solo, Pata Hindra menyambut baik dengan adanya dukungan yang diberikan untuk paslon nomor urut 01 itu.


"Kami menyambut baik kabar tersebut. Pintu selalu terbuka bagi siapa saja yang selaras dengan agenda perubahan," katanya.


Dirinya yakin, dinamika politik bisa terus berubah mengingat hari ini menjadi debat pilpres terakhir.


"Banyak dinamika yang terjadi jelang pemilu, dan saya yakin akan dinamika lagi setelah debat capres putaran terakhir ini," pungkasnya.


Sumber: Detik

Penulis blog