DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memanfaatkan demokrasi dan mamanipulasi konstitusi untuk menempatkan keluarganya menduduki jabatan publik. Langkah yang dilakukan Jokowi telah merusak demokrasi dan NKRI. “Jokowi akan tercatat dalam sejarah sebagai penghancur demokrasi dan NKRI. Negara dianggap milik Jokowi dan keluarganya,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi SuaraNasional, Kamis (22/2/2022). Semua kerusakan negari ini, kata Sutoyo mutlak menjadi tanggung jawab Jokowi sebagai kepala negara dan pemerintahan. “Tengok sejarah ke belakang (look back in history) sejak awal akan naik sebagai presiden pada pilpres 2014, Jokowi di Singapura sudah mengatakan “aku ora ngerti opo opo” (saya tidak mengetahui apa apa),” papar Sutoyo. Kata Sutoyo, upaya Jokowi menjabat tiga periode mendapat penolakan PDIP dan akhirnya memanipulasi konstitusi MK dengan menempatkan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres mendampingi Prabowo. “Apa
DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memanfaatkan demokrasi dan mamanipulasi konstitusi untuk menempatkan keluarganya menduduki jabatan publik. Langkah yang dilakukan Jokowi telah merusak demokrasi dan NKRI. “Jokowi akan tercatat dalam sejarah sebagai penghancur demokrasi dan NKRI. Negara dianggap milik Jokowi dan keluarganya,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi SuaraNasional, Kamis (22/2/2022). Semua kerusakan negari ini, kata Sutoyo mutlak menjadi tanggung jawab Jokowi sebagai kepala negara dan pemerintahan. “Tengok sejarah ke belakang (look back in history) sejak awal akan naik sebagai presiden pada pilpres 2014, Jokowi di Singapura sudah mengatakan “aku ora ngerti opo opo” (saya tidak mengetahui apa apa),” papar Sutoyo. Kata Sutoyo, upaya Jokowi menjabat tiga periode mendapat penolakan PDIP dan akhirnya memanipulasi konstitusi MK dengan menempatkan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres mendampingi Prabowo. “Apa