DEMOCRAZY.ID - Utang pemerintah diperkirakan akan mencapai Rp 10 ribu triliun di masa akhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Utang tersebut harus ditanggung oleh presiden penggantinya. "Tren penambahan utang pemerintah dan biaya bunganya ini boleh dikatakan seperti besar pasak dari tiang," kata Wakil Rektor II Universitas Paramadina Handi Risza dalam diskusi daring, Senin (5/2/2024). Handi mengatakan saat awal masa kepemimpinan Jokowi, utang pemerintah baru sekitar Rp 2.608 triliun. Namun, menjelang akhir masa jabatannya utang negara sudah naik 3 kali lipat menjadi Rp 8.041 triliun pada Desember 2023. "Bahkan kalau kita gabung dengan utang BUMN nilainya bisa saja mencapai Rp 10 ribu triliun, inilah yang diwariskan oleh pemerintah Jokowi yang harus ditanggung pemerintah baru, siapapun yang terpilih," ujar dia. Handi mengatakan menanggung utang jumbo ini tak akan mudah. APBN, kata dia, terbebani setiap tahunnya untuk membayar pokok dan bunganya sebesar
DEMOCRAZY.ID - Utang pemerintah diperkirakan akan mencapai Rp 10 ribu triliun di masa akhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Utang tersebut harus ditanggung oleh presiden penggantinya. "Tren penambahan utang pemerintah dan biaya bunganya ini boleh dikatakan seperti besar pasak dari tiang," kata Wakil Rektor II Universitas Paramadina Handi Risza dalam diskusi daring, Senin (5/2/2024). Handi mengatakan saat awal masa kepemimpinan Jokowi, utang pemerintah baru sekitar Rp 2.608 triliun. Namun, menjelang akhir masa jabatannya utang negara sudah naik 3 kali lipat menjadi Rp 8.041 triliun pada Desember 2023. "Bahkan kalau kita gabung dengan utang BUMN nilainya bisa saja mencapai Rp 10 ribu triliun, inilah yang diwariskan oleh pemerintah Jokowi yang harus ditanggung pemerintah baru, siapapun yang terpilih," ujar dia. Handi mengatakan menanggung utang jumbo ini tak akan mudah. APBN, kata dia, terbebani setiap tahunnya untuk membayar pokok dan bunganya sebesar