DEMOCRAZY.ID - Prabowo Subianto menjadi kandidat terkuat sebagai Presiden Indonesia berikutnya lantaran unggul berdasarkan hitung cepat (quick count) Pilpres 2024.
Bahkan Litbang Kompas dan LSI, selaku lembaga yang melakukan quick count, sudah memprediksi Prabowo-Gibran bakal memenangkan satu putaran.
Akan tetapi, rekapitulasi berjenjang oleh KPU yang dijadikan patokan dalam menetapkan pemenang Pilpres 2024. KPU punya waktu maksimal hingga 20 Maret mendatang.
Apabila nanti Prabowo yang dinyatakan sebagai pemenang oleh KPU, maka Ketua Umum Partai Gerindra itu bakal menjadi Presiden Indonesia ke-8.
Selama ini pun Prabowo dijuluki dengan angka 08. Sejak jauh hari atau ketika masih berpangkat kapten TNI AD puluhan tahun yang lalu.
Julukan itu melekat hingga saat ini. Masih banyak kolega atau orang-orang terdekatnya yang menggunakan sandi 08 untuk mengasosiasikan Prabowo.
Riwayat Julukan 08
Salah seorang mantan perwira Kopassus TNI AD menjelaskan asal usul kode 08. Dia menyebut Prabowo menyandang kode 08 sejak masih berpangkat kapten di satuan Kopassus.
"Itu sudah lama sekali. Sejak di Kopassus pangkat kapten. Sampai sekarang masih sering dipakai oleh sebagian kalangan," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (19/7).
Kode 08 diberikan tepatnya saat Prabowo berada dalam Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor-81) Kopassus TNI AD yang dibentuk pada 1981 silam.
Satuan tersebut terdiri dari sejumlah anggota Kopassus terpilih yang diberi kode sebagai identitas.
Prabowo diberi kepercayaan menjadi wakil komandan dengan kode 08. Komandannya adalah Luhut Binsar Pandjaitan dengan kode 07. Kini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Seiring berjalannya waktu, kode 08 tidak lepas dari sosok Prabowo. Bahkan setelah tidak aktif di Satgultor-81, kode 08 masih terasosiasi dengannya.
Prabowo lalu menjadi Komandan Jenderal Kopassus ke-15 periode 1995 hingga 1998. Dia menggantikan Subagyo HS. Selama menjadi Danjen Kopassus, Kode 08 masih melekat sebagai identitasnya.
Karier Prabowo terus berlanjut di politik usai pensiun dari TNI dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal bintang tiga. Alih-alih hilang atau luntur, kode 08 tetap dipakai oleh sebagian orang hingga diketahui banyak orang.
Menurut mantan perwira Kopassus itu, Prabowo pun tidak pernah keberatan jika masih diidentikkan dengan kode 08 hingga saat ini.
"Sampai sekarang orang orang yang kenal dekat manggilnya masih 08. Terutama yang mantan Kopassus," kata sumber CNNIndonesia.com yang merupakan mantan perwira Kopassus.
Julukan Selain 08
Prabowo juga diasosiasikan dengan beberapa julukan lain. Di kalangan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), ada beberapa panggilan berbeda yang tersemat di diri Prabowo.
Prabowo pernah menjadi Panglima Kostrad ke-22 periode 20 Maret 1998 hingga 22 Mei 1998. Kala itu ia menggantikan Letjen Soegijono.
"Kalau Kostrad itu panggilannya macam-macam ada yang pandu, kancil dan ada beberapa. Tapi yang melekat itu pandu," kata sumber CNNIndonesia.com yang merupakan mantan perwira Kopassus.
Setelah pensiun dari TNI, julukan Pandu dan Kancil itu tidak terlalu melekat. Kode 08 yang lebih awet mengiringi Prabowo hingga sekarang.
Kode 08 kian sering dipakai oleh banyak kalangan. Tidak hanya mantan rekan atau bawahan Prabowo di TNI. Seirama dengan pamor Prabowo yang kian populer, julukan 08 pun turut mengiringi langkahnya.
Ketika Prabowo berkontestasi di pilpres sejak 2014, muncul sejumlah kelompok relawan Prabowo yang menggunakan identitas 08. Berlanjut hingga Pilpres 2019.
Di Pilpres 2024, Partai Gerindra membentuk Rumah Besar Relawan Prabowo 08. Wadah bagi masyarakat atau kelompok yang ingin menyalurkan dukungan. Semuanya ditampung, didata dan akan dilibatkan di masa kampanye mendatang.
Menuju Presiden ke-8
Pilpres 2024 adalah perhelatan untuk menentukan siapa presiden Indonesia yang ke-8. Ada tiga pasangan capres-cawapres yang berkontestasi.
Mereka adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Berbagai hasil hitung cepat (quick count) menyatakan Prabowo-Gibran unggul dari dua pasangan lainnya.
Litbang Kompas juga sudah berani memprediksi Prabowo-Gibran bakal menang dalam satu putaran sejak beberapa jam setelah penghitungan suara pada Rabu kemarin (14/2).
Pasalnya, data quick count tidak akan banyak berubah. Pemimpin Redaksi Kompas Sutta Dharmasaputra menyatakan data quick count Litbang Kompas sudah tidak akan berubah banyak sejak pukul 15.50 WIB, Rabu (14/2).
"Oleh karena itu, kami menyimpulkan, memprediksi bahwa Pemilu Presiden 2024 akan berlangsung satu putaran," ucap Sutta mengutip kompas.id.
Syarat menang satu putaran adalah memperoleh suara lebih dari 50 persen dan menang minimal di 20 provinsi.
Hasil sementara quick count Litbang Kompas per pukul 13.00 WIB, Kamis (15/2) menyatakan suara Prabowo-Gibran 58,60 persen, Anies-Muhaimin 25,26 persen, Ganjar-Mahfud 16,14 persen.
Di quick count LSI, suara Prabowo-Gibran 57,46 persen, Anies-Muhaimin 25,30 persen, Ganjar-Mahfud 17,23 persen.
Akan tetapi, itu semua baru hasil hitung cepat. Rekapitulasi berjenjang oleh KPU yang nanti dijadikan patokan untuk menetapkan pemenang Pilpres 2024.
Jika nanti Prabowo yang ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU, maka akan menjadi Presiden Indonesia yang ke-8.
Melanjutkan Sukarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo.
Sumber: CNN