POLITIK

Hendropriyono: Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran Seperti Perkiraan Intelijen 3 Bulan Lalu

DEMOCRAZY.ID
Februari 15, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Hendropriyono: Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran Seperti Perkiraan Intelijen 3 Bulan Lalu

Hendropriyono: Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran Seperti Perkiraan Intelijen 3 Bulan Lalu


DEMOCRAZY.ID - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN( Jenderal TNI (purn) AM Hendropriyono datang langsung ke kediaman calon presiden (capres) Prabowo Subianto. 


Kedatangan dirinya untuk memberikan ucapan selamat atas kemenangan Pilpres 2024 berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count, Rabu 14 Februari 2024. 


Diketahui dalam hitungan quick count, pasangan nomor urut dua, Prabowo-Gibran unggul di sejumlah lembaga survei.


Hendropriyono terlihat bersalaman langsung dengan Prabowo dan juga beberapa tokoh, seperti caleg Gerindra Titiek Soeharto.


"Saya ucapkan selamat kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran, semoga menjadi pemimpin yang amanah, menjadi pemimpin seluruh rakyat Indonesia," ujar Hendropriyono dalam keterangannya di Kartanegara, Rabu 14 Februari 2024.


Hendro menjelaskan pernyataannya beberapa bulan lalu soal Pilpres 2024, sudah tepat.


"Kemenangan Prabowo-Gibran satu putaran seperti perkiraan intelijen 3 bulan yang lalu," ujarnya.


Analisa Intelijen Hendropriyono Mengkonfirmasi Hasil Survei Prabowo-Gibran Menang di Pilpres 2024


Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi menanggapi Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono yang memprediksi duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang di Pilpres 2024 satu putaran.


Hal itu mengkonfirmasi data intelijen lapangan versi Hendropriyono dengan hasil survei yang dipublikasikan lembaga survei kredibel belakangan ini.


Menurut Burhanuddin, pernyataan Hendropriyono menarik untuk dicermati mengingat pakar intelijen tersebut merupakan aktor yang memiliki kesejarahan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.


"Dari sisi aktor, siapa yang mengucapkan pernyataan ini menarik karena disampaikan oleh Jenderal Hendropriyono, orang dekat Ibu Mega dan pernah mengatakan mendukung Mas Ganjar dan kita tahu beliau adalah mantan Pangdam Kodam Jaya yang akhirnya membuat Ibu Mega mengambil alih PDI saat itu," kata Burhanuddin Muhtadi dalam keterangannya di salah satu stasiun TV Swasta, dikutip Rabu (22/11/2023).


"Jadi jasanya sangat besar buat karir politik seorang Megawati, menantunya juga sekarang menjadi tangan kanan Ganjar di tim kampanye pemenangan Ganjar," tambahnya.


Burhanuddin tidak mau berspekulasi soal motif Jenderal Hendropriyono menyampaikan analisa intelijen tersebut, apakah bagian dari propaganda atau deception.


Hanya saja, kata Burhanuddin, prediksi Hendropriyono bisa dijelaskan dari sisi voting behaviour atau perilaku pemilih yang dipotret dari survei opini publik.


"Memang pernyataan Pak Hendropriyono kebetulan itu senada dengan temuan-temuan survei nasional yang dilakukan oleh lembaga-lembaga kredibel, jadi ada potensi Prabowo Subianto menang satu putaran," ungkapnya.


Meski demikian, Burhanuddin menyebut data yang dipakai oleh Hendropriyono tidak seluruhnya sama, meskipun sesuai dengan kesimpulan survei opini publik.


"Minimal survei saya misalnya, beliau sampaikan mesin partai Golkar dan Demokrat sangat solid menyukseskan Prabowo-Gibran, di data saya itu terlihat masih ada fenomena split-ticket voting," ujar Burhanuddin.


Dikatakan Burhanuddin, jika mencermati hasil survei, terutama yang dirilis Indikator Politik Indonesia pada awal November 2023, tren elektabilitas Prabowo-Gibran mengalami peningkatan cukup signifikan.


Peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran, lanjut Burhanuddin, disebabkan oleh migrasi besar-besaran pendukung Jokowi yang disebabkan oleh gol bunuh diri dari kubu Ganjar-Mahfud karena melakukan serangan kepada Jokowi dan keluarganya.


"Kalau kita lihat apa yang menyebabkan Prabowo Gibran melesat terutama survei pasca pendaftaran itu adalah blunder dari tim kampanye Ganjar Mahfud," ungkap Burhanuddin.


"Apa yang saya maksud blunder, blunder di sini adalah serangan kepada Pak Jokowi terutama kepada Gibran itu justru seperti menembak kaki sendiri dan kemudian membuat migrasi besar-besaran basis Presiden Jokowi yang sebelumnya mendukung Ganjar beralih ke Prabowo Gibran," jelasnya.


Burhanuddin menilai, peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran karena mendapatkan momentum besar dari blundernya kubu Ganjar-Mahfud yang diikuti dengan anjloknya elektabilitas capres cawapres nomor urut 3 tersebut.


"Kalau kita tes datanya memang seperti itu, jadi misalnya di bulan sebelum pendaftaran itu sebagian besar pendukung Pak Jokowi mengatakan Ganjar adalah capres yang didukung oleh Presiden Jokowi, tetapi dua hingga tiga minggu terakhir ketika serangan keras sekali ditunjukan kepada Prabowo Gibran oleh tim Ganjar Mahfud itu terjadi perubahan besar basis Pak jokowi beralih," terangnya.


Lebih jauh Burhanuddin mengatakan, pendukung Jokowi yang beralih ke Prabowo-Gibran bukan hanya pada basis non-PDIP, tetapi juga dari kalangan basis pemilih PDIP.


"Termasuk juga terutama adalah basis pendukung Pak Jokowi non PDIP dari kalangan PDIP juga turun dari awalnya hampir 80% konstituen PDIP yang memilih Ganjar sekarang tinggal 60-an%," papar Burhanuddin.


Sumber: VIVA

Penulis blog