DEMOCRAZY.ID - Direktur Eksekutif Indonesia Law and Democracy Studies (ILDES) Juhaidy Rizaldy membahas kelakar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pada tahun lalu saat Yusril Ihza Mahendra mengunjungi kantor PKB pada 2023 lalu.
"Reuni yang khusus tadi, Pak Yusril ini orang hebat yang pernah menjadikan Gus Dur jadi presiden, yang kedua Pak Yusril ini pernah menjadikan Pak SBY jadi presiden," kata Cak Imin di Markas PKB, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).
Pada saat itu, Cak Imin berkelakar ingin melihat lagi kesaktian Yusril dalam memilih calon presiden 2024 mendatang.
Kepada Cak Imin, Yusril pun mengaku meminta waktu untuk menelaah lebih lanjut.
"Jadi saya pengen ngecek kesaktiannya 2024 ini siapa yang menang. Ternyata Pak Yusril minta waktu seminggu untuk mendeteksi," ucapnya Cak Imin.
Rizaldy menjelaskan bahwa Yusril Ihza Mahendra adalah tokoh yang tidak duanya direpublik ini, beliau akademisi (guru besar hukum tata negara), ketua umum partai politik, pengacara, bahkan aktif berceramah di masjid-masjid.
"Saat ini Prabowo-Gibran sudah menang versi hitung cepat, yaa kalau ini bertahan hingga akhir, terbukti kesaktian Prof Yusril, siapa yang beliau dukung pasti jadi Presiden dan Wakil Presiden, dari zaman SBY, Jokowi, saat ini Prabowo-Gibran," kata Rizaldy.
Selain itu, Rizaldy menekankan bahwa Prof Yusril adalah The Guardian of State yang dimana beliau selalu dilibatkan dalam keadaan negara yang sedang genting, dan selalu ditangannya masalah tersebut terselesaikan.
"Prof Yusril ini pernah selangkah lagi jadi Presiden tapi mengundurkan diri pada 1999 silam yang saat itu berkompetisi dengan Gus Dur dan Megawati Soekarno Putri. Kemudian pada 2004. Pada masa transisi Presiden Soeharto ke BJ Habibie, Prof Yusrilnya konseptor konstitusional peralihan kekuasaan saat itu," ujar Rizaldy.
Rizaldy juga yang menjelaskan bahwa kemenangan Prabowo-Gibran sudah didepan mata, dan didalam kemenangan ini pastinya ada sentuhan dingin Yusril Ihza Mahendra baik dari segi politik maupun ketatanegaraan.
"Jika Prabowo-Gibran dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, maka "sahih" kesaktian Prof Yusril dari masa pilpres dari 2004 hingga 2024, bahkan 1999 pernah menjadi capres," tutup Rizaldy.
Sumber: TvOne