DEMOCRAZY.ID - Prabowo Subianto meraih kemenangan gemilang dalam pemilihan presiden beberapa waktu lalu. Calon presiden (capres) nomor urut 2 ini memperleh sekitar 58% suara, baik dalam penghitungan cepat (quick count) maupun real count. Dengan jumlah perolehan suara tersebut, menteri pertahanan tersebut bakal menjadi pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai orang nomor satu di Indonesia. Dr Stephen Sherlock, konsultan senior bidang tata kelola politik di Asia Tenggara dan Pasifik dari Universitas Nasional Australia, meramal bagaimana Prabowo akan memimpin Indonesia ke depannya. Analisis Sherlock ditulis melalui artikel berjudul 'What Indonesia's Election Means for Its Democracy' yang diterbitkan Australian Institute of International Affairs' pada Senin (19/2/2024). Dalam analisisnya, ia menyebut Prabowo di masa lalu yang dikenal sebagai sosok yang reaktif dan pejabat militer di rezim Soeharto. "Pertanyaan besarnya adalah bagaimana Prabowo akan bertindak
DEMOCRAZY.ID - Prabowo Subianto meraih kemenangan gemilang dalam pemilihan presiden beberapa waktu lalu. Calon presiden (capres) nomor urut 2 ini memperleh sekitar 58% suara, baik dalam penghitungan cepat (quick count) maupun real count. Dengan jumlah perolehan suara tersebut, menteri pertahanan tersebut bakal menjadi pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai orang nomor satu di Indonesia. Dr Stephen Sherlock, konsultan senior bidang tata kelola politik di Asia Tenggara dan Pasifik dari Universitas Nasional Australia, meramal bagaimana Prabowo akan memimpin Indonesia ke depannya. Analisis Sherlock ditulis melalui artikel berjudul 'What Indonesia's Election Means for Its Democracy' yang diterbitkan Australian Institute of International Affairs' pada Senin (19/2/2024). Dalam analisisnya, ia menyebut Prabowo di masa lalu yang dikenal sebagai sosok yang reaktif dan pejabat militer di rezim Soeharto. "Pertanyaan besarnya adalah bagaimana Prabowo akan bertindak