DEMOCRAZY.ID - Mencelupkan jari ke tinta ungu menjadi sebuah ritual yang pasti dilakukan setiap gelaran Pemilihan Umum (Pemilu). Begitupun pada Pemilu 2024 yang diselenggarakan pada 14 Februari 2024, setiap pemilih diwajibkan mencelupkan salah satu jarinya ke tinta tersebut. Tindakan mencelupkan salah satu jari ke tinta berwarna ungu itu tentu punya alasan. Alasan tersebut adalah untuk menandai pemilih yang sudah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara (TPS). Sejarah penggunaan tinta dalam Pemilu sebenarnya bisa ditarik sejak 60 tahun lalu. Semua berawal ketika India melakukan Pemilu pertama pada 1950. Pada saat Pemilu India digelar, pemerintah menemukan banyak kecurangan terjadi. Modus kecurangan yang ditemukan adalah pencurian identitas dan banyak pemilih yang menggunakan hak suaranya lebih dari sekali. Pemerintah India kemudian mencari cara untuk mengatasi kecurangan ini. Berdasarkan saran dari Fallow's Chemical Society, London, pemerintah India diminta menggunakan t
DEMOCRAZY.ID - Mencelupkan jari ke tinta ungu menjadi sebuah ritual yang pasti dilakukan setiap gelaran Pemilihan Umum (Pemilu). Begitupun pada Pemilu 2024 yang diselenggarakan pada 14 Februari 2024, setiap pemilih diwajibkan mencelupkan salah satu jarinya ke tinta tersebut. Tindakan mencelupkan salah satu jari ke tinta berwarna ungu itu tentu punya alasan. Alasan tersebut adalah untuk menandai pemilih yang sudah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara (TPS). Sejarah penggunaan tinta dalam Pemilu sebenarnya bisa ditarik sejak 60 tahun lalu. Semua berawal ketika India melakukan Pemilu pertama pada 1950. Pada saat Pemilu India digelar, pemerintah menemukan banyak kecurangan terjadi. Modus kecurangan yang ditemukan adalah pencurian identitas dan banyak pemilih yang menggunakan hak suaranya lebih dari sekali. Pemerintah India kemudian mencari cara untuk mengatasi kecurangan ini. Berdasarkan saran dari Fallow's Chemical Society, London, pemerintah India diminta menggunakan t