POLITIK

Anies Sering Komunikasi Dengan Kubu 03 Untuk Bicarakan Kecurangan Pemilu 2024, 'Ngobrol Terus Ya'

DEMOCRAZY.ID
Februari 17, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Anies Sering Komunikasi Dengan Kubu 03 Untuk Bicarakan Kecurangan Pemilu 2024, 'Ngobrol Terus Ya'

Anies Sering Komunikasi Dengan Kubu 03 Untuk Bicarakan Kecurangan Pemilu 2024, 'Ngobrol Terus Ya'


DEMOCRAZY.ID - Ternyata calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan sering melakukan komunikasi dengan kubu pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.


Berdasarkan hasil quick count dari berbagai lembaga, nomor urut 01 dan 03 memang masih kalah dari nomor 02.


Anies Baswedan sendiri mengatakan, komunikasi itu untuk terus membicarakan kecurangan Pemilu 2024.


"Tentu saling ngobrol terus ya," kata Anies di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2).


Diketahui Timnas AMIN secara aktif dan masif mengungkap dugaan kecurangan seperti penggelembungan suara di situs hitung suara milik KPU, Sirekap.


Timnas AMIN menemukan adanya perbedaan data antara Formulir C1 dan tabel tabulasi di situs Sirekap.


Salah satu temuan yang dilakukan oleh kubu AMIN adalah perbedaan data rekapitulasi di website KPU pada pukul 19.00 WIB dengan pukul 19.30 WIB di hari Kamis (15/2).


Berdasarkan analisis mereka, pada pukul 19.00 WIB data ketiga paslon adalah, 01 memperoleh 13.243.659 suara atau 31,97 persen; 02 itu 21.392.437 suara atau 51,63 persen; dan 03 yakni 6.795.057 suara.


Namun pada pukul 19.30.24 justru suara Anies menjadi 9.832.013 suara atau 25,59 persen; suara 02, 21.708.715 atau naik menjadi 56,51 persen; lalu suara 03 naik 6.874.062 atau naik menjadi 17,89. 


Kubu AMIN pun merasa dirugikan atas hilangnya 3.411.645 suara itu.


Suara dugaan adanya kecurangan dalam Pemilu 2024 juga digaungkan kubu 03. Bahkan disebut terjadi dari tingkat paling bawah, lewat kepala desa.


Terstruktur dan Masif


Perbandingan pandangan Anies Baswedan, Prabowo dan Ganjar Pranowo soal penyandang disabilitas.


Co-Captain Tim Nasional Anies-Muhaimin, Sudirman Said mengatakan, hanya pemegang kekuasaan yang mampu melakukan kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.


"Seperti yang disampaikan Prof Hamdan tadi, bahwa yang memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan (kecurangan pemilu secara) terstruktur, sistematis dan masif ya yang memegang kekuasaan," kata Sudirman saat konferensi pers di Rumah Pemenangan Timnas Amin, Brawijaya X, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2024).


Ia mengatakan, meski sudah mengetahui penguasalah yang menjadi lawannya untuk membuktikan kecurangan, Timnas Anies-Muhaimin merasa tak gentar.


Mereka siap melawan dan membuktikan dugaan kecurangan dalam kontestasi pemilihan presiden.


"Kalau tidak siap, kita tidak ikut pemilu, kita sudah siap (untuk membuktikan) itu. Dan kami mengajak kembali masyarakat selamatkan negara ini dari tangan-tangan dan pikiran yang melampaui batas," ujar dia.


Calon presiden (capres) dari Partai NasDem Anies Baswedan menyebut, lawan politik adalah teman dalam demokrasi - Respons Anies Baswedan mengenai pertemuannya dengan Ganjar Pranowo dalam satu acara.


Ketua Dewan Pakar Tim Hukum Nasional (THN) Anies-Muhaimin, Hamdan Zoelva mengaku telah menemukan indikasi kecurangan yang terjadi secara sistematis dalam pilpres 2024.


"Karena kami menemukan indikasi bahwa ada satu benang merah antara sebelum hari H pencoblosan, saat hari H pencoblosan dengan setelah pencoblosan, pelanggaran-pelanggaran itu terjadi secara sistematis," kata dia.


Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengatakan, Tim Hukum Anies-Muhaimin sedang mengumpulkan bukti-bukti yang terkait dengan pelanggaran.


Dia juga sempat menyinggung soal film "Dirty Vote" yang berisi tentang kecurangan pemilu yang sistematis.


"Sekarang kita hendak membuktikan dan bukti-bukti awal bahwa implementasi dari desain itu mulai nampak satu persatu dan ini sedang kami kumpulkan di seluruh Indonesia," kata Hamdan.


Sumber: Tribun

Penulis blog