POLITIK

Analisis Explosif Rocky Gerung Soal Paslon 02: 'Pembentukan Kemenko Makan Siang Gratis Dipertanyakan'

DEMOCRAZY.ID
Februari 23, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Analisis Explosif Rocky Gerung Soal Paslon 02: 'Pembentukan Kemenko Makan Siang Gratis Dipertanyakan'

Analisis Explosif Rocky Gerung Soal Paslon 02: 'Pembentukan Kemenko Makan Siang Gratis Dipertanyakan'


DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik terkemuka, Rocky Gerung, menyoroti polemik pembentukan Kemenko Makan Siang Gratis oleh paslon 02 Prabowo Subianto melalui kanal YouTube resmi. 


Rocky Gerung mempertanyakan proposal yang dianggapnya absurd, mengingat dampak signifikan terhadap APBN.


Dalam komentarnya, Rocky Gerung menyampaikan.


"Semua proposal itu absurd karena menguras paruh dari APBN, bahkan seperti tiga dari APBN. Ini bukan hanya masalah nomenklatur di dalam dewan, tetapi juga menyangkut konstitusi, IKN, pembayaran hutang, dan hak pendidikan."


Ia juga menyoroti ketidaksesuaian antara janji makan gratis dengan kenyataan krisis harga dan kebutuhan masyarakat.


 Publik menunggu makan gratis di tengah krisis, namun harga bahan pokok melonjak. Bagaimana kita atasi ketika orang sudah berharap minggu ini ada makan gratis?"


Rocky Gerung juga memberikan kritik terhadap pertarungan di kalangan dewan pakar yang menunjukkan persaingan internal.


"Persaingan di antara mereka untuk posisi kabinet, padahal Prabowo masih harus memastikan kekuatan di parlemen dan menyeimbangkan distribusi ke partai pendukungnya."


Ia menyoroti kemungkinan ketidakpuasan di Golkar terkait posisi dalam koalisi.


"Golkar punya urusan sendiri, dan selama Jokowi kuat, Golkar akan tunduk. Namun, jika Jokowi melemah, Golkar bisa menjadi radikal bebas."


Rocky Gerung juga menanggapi angka fantastis terkait anggaran makan siang gratis.


"400 triliun terbayang di kepala, itu mungkin kepala Budiman. Tetapi ini mengindikasikan kerakusan di dewan pakar untuk mengincar anggaran, bukan konsep yang masuk akal."


Terakhir, Gerung menekankan pentingnya membongkar isu koperasi dalam konteks pangan. 


"Koperasi seharusnya menjadi fondasi sistem ekonomi baru, bukan hanya sebagai cara untuk memberi makan, melainkan untuk memberdayakan rakyat melalui solidaritas dan distribusi yang adil."



Sumber: VIVA

Penulis blog