POLITIK

Analisa Tajam Rocky Gerung Pratikno Dibongkar Tajam: 'Mahasiswa UGM Harus Minta Maaf ke Rakyat'

DEMOCRAZY.ID
Februari 14, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Analisa Tajam Rocky Gerung Pratikno Dibongkar Tajam: 'Mahasiswa UGM Harus Minta Maaf ke Rakyat'

Analisa Tajam Rocky Gerung Pratikno Dibongkar Tajam: 'Mahasiswa UGM Harus Minta Maaf ke Rakyat'


DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik terkenal, Rocky Gerung, memberikan kritikan keras terhadap perilaku Mensesneg Pratikno dan Stafsus Ari Dwipayana. 


Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) pun memberikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia melalui kanal resmi Rocky Gerung.


Dalam eksklusifnya dengan kanal youtubenya Rocky Gerung official, Rocky Gerung menyoroti bahwa pengalaman baru bagi mahasiswa UGM menjadi pembelajaran penting. 


"Mereka bukan hanya berkumpul di kafe sibuk mengkritik pemerintah, tapi juga menilai berdasarkan kebaikan manusia," ujar Rocky.


Rocky Gerung mengungkapkan pandangannya terhadap perubahan dalam kekuasaan, terutama terkait Pratikno. 


"Pak Pratikno, dari Rektor berubah menjadi operator, pendangkalan yang signifikan. Ini seperti cerita tentang perubahan moral dan nilai," tambahnya.


Dalam kutipan eksklusif, Rocky Gerung juga menyebut bahwa Pratikno dianggap bukan lagi acuan.


"Mahasiswa mencari acuan lain, mencari nilai dan peralatan dari luar politik," tegasnya.


Sementara itu, kutipan mahasiswa UGM mengungkapkan keinginan agar Pratikno pulang.


"Pulanglah, Pak Pratikno, karena kampus UGM didesain untuk mengucapkan keadilan sosial. Rakyat menginginkan Anda kembali mengajarkan nilai-nilai yang benar," demikian suara mahasiswa yang menginginkan panggilan moral tersebut.


Dalam konteks ini, Rocky Gerung menyentil bahwa Panggilan pulang bukan hanya untuk Pratikno, tetapi juga untuk politisi lainnya. 


"Ini bukan hanya tentang Pratikno, tapi juga Sri Mulyani. Berhentilah menjadi budak, berani mengucapkan kebenaran," kata Rocky Gerung.


Terkait dengan kutipan Cornelis Leay, Rocky Gerung mengatakan bahwa mahasiswa mencari inspirasi dari para dosen. 


"Mereka mencari persembunyian nilai, bahkan dari pidato-pidato berkualitas. Ini bukan lagi peralatan politik, tapi peralatan nilai," ungkap Rocky.


Dengan panggilan moral ini, mahasiswa UGM mengajukan pertanyaan tentang integritas alumni UGM di kekuasaan. 


"Apakah alumni UGM tetap menjadi manusia baik atau berubah menjadi manusia buruk? Apakah mereka masih malaikat atau berubah menjadi iblis?" tegas mahasiswa dalam satu dari banyak kutipan mereka.


Dengan sorotan atas nilai, moralitas, dan perubahan dalam lingkaran kekuasaan, kritikan Rocky Gerung terhadap Pratikno menjadi suara keras yang mencerminkan keprihatinan mahasiswa UGM. 


Sebuah panggilan moral yang menciptakan gelombang evaluasi terhadap peran akademisi di kehidupan politik.



Sumber: VIVA

Penulis blog