'Alumni Perguruan Muhammadiyah Hapus Prabowo-Gibran' Akhir-akhir ini kita saksikan maraknya suara-suara kekhawatiran bahkan kemarahan, sekaligus resistensi dari berbagai kalangan terhadap berbagai ketidak becusan sikap pemerintah terhadap pemilu dan pilpres kali ini. Selain datang dari guru-guru besar dari berbagai Universitas, para aktifis LSM, Alumni Timur Tengah dan juga Alumni Perguruan Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Kesemua mereka ini khawatir bahkan marah dengan perkembangan dan sepak terjang pemerintah, khususnya presiden, dalam menyikapi pilpres. Mereka marah dan muak dengan cara-cara yang diambil Presiden dengan terbuka ikut menentukan capres dan cawapres. Dimulai dengan secara terbuka mengakui ikut cawe-cawe menentukan capres dan cawapres, terbuka tidak netral dengan mendukung paslon 2, bahkan ada indikasi jika fasilitas negara (bansos misalnya) ikut diarahkan untuk mendukung paslon no. 2. Tentu yang paling runyam, berbahaya dan memalukan adalah proses pe...
'Alumni Perguruan Muhammadiyah Hapus Prabowo-Gibran' Akhir-akhir ini kita saksikan maraknya suara-suara kekhawatiran bahkan kemarahan, sekaligus resistensi dari berbagai kalangan terhadap berbagai ketidak becusan sikap pemerintah terhadap pemilu dan pilpres kali ini. Selain datang dari guru-guru besar dari berbagai Universitas, para aktifis LSM, Alumni Timur Tengah dan juga Alumni Perguruan Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Kesemua mereka ini khawatir bahkan marah dengan perkembangan dan sepak terjang pemerintah, khususnya presiden, dalam menyikapi pilpres. Mereka marah dan muak dengan cara-cara yang diambil Presiden dengan terbuka ikut menentukan capres dan cawapres. Dimulai dengan secara terbuka mengakui ikut cawe-cawe menentukan capres dan cawapres, terbuka tidak netral dengan mendukung paslon 2, bahkan ada indikasi jika fasilitas negara (bansos misalnya) ikut diarahkan untuk mendukung paslon no. 2. Tentu yang paling runyam, berbahaya dan memalukan adalah proses pe...