DEMOCRAZY.ID - Kader PDI Perjuangan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok menceritakan mengenai dinamika di partai yang dipilihnya, terutama saat pencalonan calon Presiden atau Capres 2024.
Dalam sebuah video yang tengah beredar di media sosial, Ahok terlihat berbicara mengenai bagaiamana Megawati Soekarnoputri dengan sangat taat pada konsituen partainya.
"Satu-satunya yang bisa menjaga konstitusi dengan konsisten, satu-satunya bisa menjaga demokrasi harapannya pada Megawati," ujar Ahok dalam sambutannya yang dilakukan via zoom.
Ahok pun mengakui awalnya sempat berfikir jika Megawati akan memaksakan anaknya, Puan Maharani menjadi Presiden 2024.
Dengan inisiatif, Ahok pun kemudian bertanya pada Megawati mengapa belum juga mendeklrasikan Ganjar Pranowo menjadi Presiden. Jawaban Megawati kala itu, adanya khawatiran untuk mendeklarasikan lebih cepat.
"Buat apa lebih cepat nanti diserang," ujar Ahok menirukan jawaban Megawati kala itu.
Bahkan saat itu, Jokowi yang lebih cepat mendeklrasikan Ganjar Pranowo sebagai presiden 2024. Megawati kemudian memastikan jika calon presiden dari PDIP tentu merupakan kader sendiri.
"Kan saya sudah tegaskan, jika partai memerikan hak reprogratif pada saya (Megawati),. Capres dari kader yang kemudian ditugaskan menjadi petugas Partai, Jadi buat apa cepat-cepat, jika memang kader sendiri," sambung Ahok.
Istilah petugas partai kemudian diluruskan Megawati. Tidak puas dengan jawaban Megawati, Ahok kembali menanyakan apakah niat mengajukan Puan menjadi Presiden.
"Ibu apa memang mempersiapkan Puan menjadi Presiden dari pada pak Ganjar," tanya Ahok.
Namun mendapatkan pertanyaan itu, Megawati mengakui jika memang mempersiapkan Puan menjadi Presiden sejak lama.
"Salah apa jika mba Puan mau jadi Presiden?, saya mempersiapkan Puan jadi presiden dari kecil," aku Megawati kala itu,
Dengan jawaban itu, Ahok sempat kaget dan berkesimpulan jika Megawati memang ingin menjadikan Puan sebagai Presiden.
Namun, sambung mantan Gubernur DKI Jakarta, Megawati sebagai ketua Partai ternyata lebih memperhatian suara kader-kadernya ketimbang niatannya tersebut, sehingga lebih memilih Ganjar Pranowo.
"Masak saya mau menyakiti hati kader-kader saya, memilih mba Puan jadi Presiden. Tidak mungkin saya lakukan," sambung Ahok menirukaan kalimat Megawati yang ternyata juga lebih mendukung Ahok ketimbang Anies Baswedan saat memimpin Jakarta.
Pak Ahok bilang jika PSI mau mengemboskan @PDI_Perjuangan 😱
— 🇮🇩 Yanti 🇮🇩 (@DS_yantie) February 6, 2024
Pantesan ya Gaes PSI sejak awal getul banget menjelek2kan Bu Megawati,
Bahkan pak Ahok ternyata di janjikan jadi menteri jika mendukung 02,
Tapi ditolak mentah2 oleh pak Ahok dan memilih keluar dari Dirut Pertamina.… pic.twitter.com/fHlJQpnwJL
Sumber: Suara