DEMOCRAZY.ID - Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andi Widjajanto mengungkapkan alasan sejumlah pendukung paslon nomor urut 3 mengacungkan tiga jari saat capres nomor urut 2 Prabowo Subianto berbicara dalam debat ketiga Pilpres 2024 ketiga di Istora Senayan, Minggu (7/1) malam.
Meski tak berada langsung di dalam area debat, namun Andi mendengar alasan pendukung Ganjar-Mahfud melakukan aksi tersebut usai Prabowo menyatakan sepakat dengan pendapat Ganjar dalam beberapa kali kesempatan.
"Yang saya dengar, ketika dari pendukung begini [menunjukkan tiga jari] itu di momen Prabowo setuju dengan Ganjar," kata Andi di Media Center TPN, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/1).
Andi menyebut, gerakan itu muncul begitu saja dari para pendukung. Ia melanjutkan, para pendukung merasa kaget saat Prabowo menyetujui pernyataan Ganjar hingga tiga kali.
"Ya sudah, karena senang Prabowo setuju dengan Ganjar, naikkan tiga jari. Jadi tidak mengganggu, tidak mengganggu Pak Prabowo. Dan jauh, gelap," imbuhnya.
Tingkah pendukung paslon nomor urut 3 itu sempat dikeluhkan oleh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Grace Natalie. Aksi Grace mendatangi meja moderator saat jeda debat viral di media sosial.
Grace mengaku, tindakannya tersebut dilakukan untuk mempertanyakan aturan mengenai sikap para pendukung yang hadir di lokasi.
Lebih spesifik, ia menyoroti aksi pendukung paslon nomor urut 3 yang mengacungkan jari di area belakang meja moderator.
"Kami mempertanyakan apa boleh pendukung yang duduk di belakang moderator, setiap paslon menjawab, mengacungkan tangan mereka tinggi-tinggi," ujar Grace saat mengonfirmasi aksinya pada CNNIndonesia.com, Minggu (7/1).
Timnas AMIN Sindir Aksi Grace Dkk Datangi Moderator di Sela Debat
Juru Bicara Timnas AMIN Billy David menyindir langkah Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Grace Natalie yang menghampiri meja moderator saat jeda debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1).
Billy menilai langkah tersebut tidak seharusnya dilakukan Grace dan Isyana Bagoes Oka dalam debat kemarin. Meski diklaim sebagai bentuk protes, ia menilai hal itu tetap tidak patut dilakukan oleh keduanya.
"Sebenarnya tindakan enggak perlu Mbak Isyana dan Grace datang. Meskipun konteksnya protes terhadap teknis atau yang terjadi, tentu itu sebuah ketidakpatutan," ujarnya di Markas Pemenangan AMIN, Senin (8/1).
Billy menyebut, aksi Grace dan Isyana itu bukan tidak mungkin justru akan menimbulkan opini buruk terhadap pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Pasalnya, kata dia, masyarakat dapat berasumsi bahwa apa yang sedang dilakukan Grace sebagai bentuk intervensi ataupun menitipkan pertanyaan terkait debat Pilpres.
Lebih lanjut, Billy menilai apabila hal itu memang dilakukan untuk memprotes perbuatan para pendukung, maka seharusnya dilakukan pada saat evaluasi debat Pilpres.
"Tentu sepatutnya itu dilakukan di tahapan evaluasi setelah debat, bukan saat debat berlangsung, dan itu kita sesalkan juga," jelasnya.
Kendati demikian, ia menyebut pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Terlebih, Billy mengatakan, KPU juga sudah berjanji akan mengevaluasi perbuatan yang dilakukan Grace dkk.
"Nanti kita tinggal akan tunggu saja apa yang akan tempuh oleh masing-masing paslon atau yang diputuskan oleh KPU," pungkasnya.
Sumber: CNN