DEMOCRAZY.ID - Sebuah artikel dari media ternama Israel berbahasa Inggris, Koran The Jerusalem Post edisi 11 Januari 2022 kembali menjadi sorotan publik di Tanah Air jelang pilpres 2024.
Artikel berjudul “How agriculture led Indonesia’s defense minister to talk normalization with Israel (Bagaimana pertanian membuat Menteri Pertahanan Indonesia membicarakan normalisasi dengan Israel)” itu kembali menjadi pembicaraan di tengah serangan intensif Israel di wilayah Palestina di Jalur Gaza yang menewaskan ribuan orang pada medio Oktober 2023.
Bahkan dalam lead tulisannya, The Jerusalem Post menuliskan bahwa serangkaian pertemuan, pernyataan, dan laporan dalam beberapa bulan terakhir di tahun 2021 mengindikasikan bahwa hubungan Israel dan Indonesia, yang merupakan negara berpenduduk muslim terbanyak, makin erat.
The Jerusalem Post mengungkapkan kerjasama pertanian memainkan peran besar dalam hubungan hangat Israel-Indonesia di mana Menhan Prabowo Subianto memimpin relasi tersebut.
Menhan Prabowo disebut The Jerusalem Post bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Israel Eyal Hulata pada sebuah konferensi di Manama, November 2021.
Prabowo juga berkomunikasi dengan Kuasa Usaha Israel di Bahrain, Itay Tagner, pada event yang sama.
Setelah foto pertemuan tersebut dipublikasikan, Menhan Prabowo menyatakan bahwa dirinya tidak dilarang berbicara dengan pejabat Israel jika hal tersebut demi kepentingan nasional.
The Jerusalem Post menuliskan dengan mengutip sebuah sumber, Menhan Prabowo memandang Israel sebagai titik perhentian dalam perjalanan menuju hubungan yang lebih baik dengan Washington.
Prabowo bahkan telah bekerjasama dengan Israel untuk bidang pertanian dan ketahanan pangan.
Ini sejalan dengan bidang food estate yang diserahkan kepada Prabowo oleh Presiden Jokowi baru-baru ini.
Shmuel Friedman, konsultan, pengusaha dan penasihat senior mantan Menteri Pertanian Israel Yair Shamir, kata The Jerusalem Post, telah bekerja pada pusat riset pertanian di Indonesia.
Salah satu partner proyek itu yang melibatkan teknologi pertanian Israel adalah Menhan Prabowo.
“Ketahanan pangan bagi sebuah negara tidak kalah penting dengan keamanan itu sendiri. Dan Prabowo sepenuhnya setuju dengan saya,” ujar Friedman, seperti diberitakan The Jerusalem Post.
Friedman bahkan mengatakan dia tahu ada pembicaraan normalisasi Israel-Indonesia, tetapi tidak terlibat pada sisi politiknya.
“Saya percaya ikatan di antara negara-negara dimulai dengan ketahanan pangan. Bukan dengan senjata, tetapi dengan pangan,” ujar dia seperti dikutip The Jerusalem Post.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai pemberitaan soal relasi Menhan dan Israel dalam pengembangan kerjasama ini membingungkan.
“Satu sisi tidak seharusnya ada relasi semacam itu mengingat Indonesia tidak miliki jalur diplomatik dengan Israel. Jika benar ada upaya lobi dan pembicaraan Prabowo dengan Israel, bisa saja ini terkait upaya politik. Hanya saja sulit diterka arahnya,” ujar Dedi, Senin 16 Oktober 2023.
“Bisa saja, ini semacam penanda jika Prabowo mendapat sokongan AS juga Israel, meskipun ini juga masih dalam dinamika mengingat AS termasuk negara yang anti pada Prabowo karena keyakinan mereka soal pelanggaran berat Prabowo di masa silam.
Tetapi, bukan tidak mungkin Prabowo mendapatkan dukungan itu, mengingat Ganjar dianggap sebagai orangnya Jokowi yang cenderung akan sama dan memihak ke China, sehingga AS punya kepentingan menyokong Prabowo,” terang Dedi.
Secara terpisah, pengamat politik Ujang Komarudin menilai Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ingin melibatkan pihak Yahudi dalam upaya pencapresan dirinya pada Pemilu 2024 mendatang.
Hal ini disampaikan Ujang merespons artikel The Jerusalem Post tersebut.
“Selama ini hubungan orang-orang Indonesia dengan Israel sudah lama berlangsung. Karena orang-orang Indonesia itu punya kepentingan politik untuk nyapres dan lain-lain. Butuh dukungan politik dari Amerika dan kita tahu Amerika dikuasai oleh Yahudi (orang-orang Israel),” kata Ujang.
Namun, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini mengatakan, upaya normalisasi hubungan diplomatik Israel-Indonesia yang sedang diupayakan Prabowo itu bakal gagal.
Kendati hubungan diplomatik Israel - Indonesia sukar terwujud, namun menurut Ujang, hubungan Prabowo secara personal dengan orang-orang Israel tetap akan terjalin dengan baik.
“Ke depannya kelihatannya secara formal tak akan ada hubungan bilateral kedua negara. Namun secara informal kelihatanya mereka bekerjasama,” ungkapnya.
Sumber: The Jerusalem Post [KlikLink]