DEMOCRAZY.ID - Lembaga survei Political Weather Station (PWS) menyatakan elektabilitas Pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berada di angka 52,3 persen.
Namun, terdapat kemungkinan nantinya target Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 satu putaran tak terlaksana.
Peneliti Senior PWS, Sharazani menjelaskan, faktor pertama Pilpres menjadi dua putaran bergantung pada kinerja Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Apabila masyarakat puas, maka akan berimbas pada elektabilitas Prabowo-Gibran.
"Tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi tiba-tiba anjlok dan semakin banyak rakyat yang kecewa terhadap pemerintah," ujar Sharazani dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/1/2024).
Faktor kedua, kata Sharazani, adalah kondisi perekonomian negara. Apabila masyarakat kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok, maka tingkat kepuasan pada kinerja Jokowi juga ikut merosot.
"Terjadi gejolak ekonomi yang parah yang menyebabkan rakyat banyak kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok," jelasnya.
Faktor terakhir adalah meroketnya elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD selama masa kampanye ini.
"Ketiga, pasangan Anies-Cak Imin maupun Ganjar-Mahfud tibatiba menampilkan strategi kampanye yang luar biasa yang sanggup membius simpati publik luas," pungkasnya.
Prabowo-Gibran Masih Teratas
Sebelumnya, Lembaga Survei Political Weather Station (PWS) merilis hasil jajak pendapat mengenai elektabilitas Calon Presiden (Capres) Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pilpres 2024.
Hasilnya, pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka meraih suara tertinggi dengan 52,3 persen.
Peneliti Senior PWS, Sharazani mengatakan, pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh elektabilitas 23,3 persen.
Sementara, pasangan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi juru kunci dengan suara 19,7 persen.
"Seandainya Pilpres dilaksanakan saat ini sebanyak 52,3 persen responden mengaku akan memilih pasangan Prabowo-Gibran," ujar Sharazani dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/1/2024).
"Kemudian pasangan Anies-Cak Imin dipilih oleh 23,3 persen responden dan Ganjar-Mahfud didukung oleh 19,7 persen responden, sementara 6,7 persen responden belum bisa memutuskan pilih pasangan mana (undecided voters)," katanya menambahkan.
Ia menyebut dengan raihan suara ini, peluang untuk menyelesaikan Pilpres 2024 dalam satu putaran saja cukup terbuka lebar.
Selain tren perkembangan elektabilitas Prabowo-Gibran yang terus meningkat sementara Anies-Cak Imin maupun Ganjar-Mahfud cenderung stagnan, ada beberapa faktor lain yang semakin memungkinkan Pilpres dapat berlangsung satu putaran saja.
"Pertama, seandainya Presiden Jokowi turun gunung dan dengan tegas berkampanye untuk Prabowo-Gibran, Pilpres satu putaran tinggal soal waktu saja," katanya.
Sumber: Suara