POLITIK

Tak Mau Hal Ini Terjadi Lagi, Pandji Pragiwaksono Ogah Pilih Ganjar Pranowo

DEMOCRAZY.ID
Januari 04, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Tak Mau Hal Ini Terjadi Lagi, Pandji Pragiwaksono Ogah Pilih Ganjar Pranowo

Tak Mau Hal Ini Terjadi Lagi, Pandji Pragiwaksono Ogah Pilih Ganjar Pranowo


DEMOCRAZY.ID - Pandji Pragiwaksono mengungkap alasan mengapa ia enggan memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dalam Pemilu 2024 mendatang.


Hal ini diungkap Pandji Pragiwaksono secara blak-blakan dalam video terbaru yang ia unggah di kanal YouTube-nya.


Dalam video tersebut, Pandji Pragiwaksono mengaku belum menentukan siapa Capres dan Cawapres yang akan ia pilih pada 24 Februari 2024 nanti.


Pasalnya, ketiga pasangan Capres dan Cawapres memiliki kekurangan masing-masing yang membuatnya enggan memilih.


Khusus untuk pasangan nomor urut tiga, Pandji Pragiwaksono enggan memilih karena di belakang Ganjar Pranowo ada Megawati Soekarnoputri.


Seperti diketahui, Ganjar Pranowo adalah kader PDIP, partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.


Pandji Pragiwaksono merasa bahwa Ganjar Pranowo akan direndahkan oleh Megawati jika menjabat sebagai presiden.


Pasalnya, hal ini dilakukan Megawati kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan kader PDIP.


“Alasan kenapa gua malas milih 03 adalah karena masa kita mau lagi punya presiden yang direndahkan sama pimpinan partainya?” katanya, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Pandji Pragiwaksono pada Kamis, 4 Januari 2024.


Pandji Pragiwaksono menyinggung soal Megawati yang terang-terangan menyindir Presiden Jokowi dalam peringatan HUT ke-50 PDIP pada 10 Januari 2023 silam.


Dalam acara tersebut, Megawati menyindir Presiden Jokowi yang tidak memberinya penghargaan atas kerja PDIP menggalakkan program stunting.


Padahal, Megawati Soekarnoputri merasa partainya sudah sangat berjasa kepada Presiden Jokowi.


“Eh, PDI Perjuangan menggalakkan program stunting loh, pak. Mbok saya dikasih bintang toh yo,” kata Megawati Soekarno Putri.


“Pak Joko tu ya ngono loh, mentang-mentang. Lah iya. Padahal, Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan juga aduh kasian dah,” sambungnya.


Pandji Pragiwaksono merasa bahwa perlakuan yang sama akan diterima Ganjar Pranowo jika terpilih menjadi presiden menggantikan Jokowi.


“Mau lo? Mau lo Pak Ganjar jadi presiden, terus Bu Megawati sama lagi kelakuannya? ‘Pak Ganjar itu kalau enggak ada PDIP uh kasihan deh’,” kata Pandji Pragiwaksono.


“Mau kayak gitu? Arogansi pimpinan partai kayak gitu mau? Mau punya punya presiden Pak Ganjar, terus nanti Bu Mega sama lagi kelakuannya?” lanjutnya.


Selain itu, Pandji Pragiwaksono juga mengungkit soal Megawati yang menuntut agar Presiden Jokowi memberi kursi menteri terbanyak ke PDIP pada tahun 2019 silam.


“Kalau nanti Pak Jokowi, musti ada menterinya, musti banyak, orang kita pemenang dua kali. Iya dong. Jangan nanti, ‘Ibu Mega, saya kira, karena PDIP sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma empat ya.’ Eh, moh, tidak mau, tidak mau, tidak mau,” kata Megawati ketika itu.


“Ini di dalam kongres partai, Bapak Presiden, saya meminta dengan hormat bahwa PDI Perjuangan akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri yang harus terbanyak,” tambahnya.


Pandji Pragiwaksono tidak ingin hal ini terulang lagi jika Ganjar Pranowo menjadi presiden. Oleh sebab itulah, ia enggan memilih Ganjar.


“Mau lu? Itu yang akan terjadi lagi. Itu yang akan terjadi lagi kalau Pak Ganjar jadi presiden,” kata Pandji Pragiwaksono.


“Pak Ganjar begitu ingin jadi presiden sehingga enggak keberatan kayak gitu-gitu, walaupun pernah ngelihat Pak Jokowi digituin,” sambungnya.


Sumber: Hops

Penulis blog