POLITIK

Sejarah Kelam Dikuliti, Para Aktivis Ini Ungkap Oligarki di Belakang Prabowo Yang Akan Hidupkan Orba

DEMOCRAZY.ID
Januari 05, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sejarah Kelam Dikuliti, Para Aktivis Ini Ungkap Oligarki di Belakang Prabowo Yang Akan Hidupkan Orba

Sejarah Kelam Dikuliti, Para Aktivis Ini Ungkap Oligarki di Belakang Prabowo Yang Akan Hidupkan Orba


DEMOCRAZY.ID - Pengamat Politik dan Lingkungan Hidup Dede Supriadi menceritakan sejarah masa lampau di era Orde Baru.


Ia mengaku dirinya pernah merasakan dan melihat secara langsung peristiwa penembakan terhadap sejumlah aktivis mahasiswa di era Orba menuju Reformasi.


Dede berharap, peristiwa masa kelam tersebut jangan sampai terulangi lagi di era pasca Reformasi seperti saat ini.


"Tidak boleh ada lagi pelanggaran HAM dan tragedi berdarah. Karena itu tujuan Prabowo berkuasa dalam pendapat saya yakni untuk membangkitkan kembali kekuasaan politik orde baru (Orba) di Indonesia," kata Dede Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto, Jumat (5/1/2023).


Dede mengungkap bahwa fenomena kerusakan lingkungan yang terjadi pada hari ini yakni kelakuan jahat para oligarki di mana berlindung dibalik kekuasaan rezim yang berkuasa saat ini.


"Kita harus sadar bahwa kelompok-kelompok pengusaha yang merusak lingkungan di Indonesia pada Pemilu 2024 nanti berdiri dibelakang Prabowo dan Gibran" jelas Dede.


Karena itu, Dede mengungkapkan bahwa Prabowo itu patut diduga ancaman serius bagi konsoilidasi demokrasi di Indonesia.


Alasanya, selain Prabowo diduga pelanggar HAM, juga diduga ada kelompok oligarki dibelakangnya saat Pemilu 2024 ini.


"Dugaannya ada kelompok oligarki dibelakangnya saat Pemilu 2024 ini," tuturnya.


Sementara itu, Hasnu Ibrahim Pegiat Pemilu dan juga seorang aktivis mengatakan, apa yang diungkap dalam buku ini bahwa diduga adannya keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis dan kerusahan Mei 1998, memang adalah fakta.


Sayangnya, lanjut Hasnu, pengadilan hukum itu belum bekerja secara profesional untuk memeriksa sejauh mana dugaan keterlibatan Prabowo seperti tertulis dalam buku ini.


"Keluarga korban hingga hari ini sedang mendesak pertannggungjawaban Negara agar menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat ini," pungkas Hasnu.


Bahkan untuk penuntasan kasus pelanggaran HAM Berat ini, tutur Hasnu, hingga sekarang rekomendasi Komisi III DPR RI untuk membentuk pengadilan ad hock belum terwujud.


Akan tetapi, sambung Hasnu, rakyat sudah tahu fakta kejadian penculikan para aktivis tersebut.


"Kita tetap diberikan informasi di mana paling tidak sejarah demokratisasi dan reformasi di Indonesia pernah menyebut bahwa Prabowo adalah aktor sentral yang wajib dimintai keterangan secara hukum terkait dugaan keterlibannya," tuturnya.


Hal senada juga disampaikan aktivis Aji Muhammad Iqbal. Ia menuturkan, pemilih terbanyak pada Pemilu 2024 mendatang adalah Milenial dan Gen Z.


Milenial dan Gen Z, kata Aji, harus memeriksa rekam jejak dan rekam karya calon Presiden dan Wakil Presiden.


"Kita berharap pemilu 2024 berjalan secara demokratis, integritas dan martabat agar menjegal para politisi yang memiliki bekas hitam pada sejarah masalalunya," tutup Aji. 


Sumber: PojokSatu

Penulis blog