DEMOCRAZY.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pendapatnya terkait sosok pemimpin Indonesia ke depan.
Kapolri berkata perlu ada kesinambungan dari pemimpin sebelumnya ke yang baru akan menjabat.
Namun, pandangan Kapolri mengenai keadaan politik terkini di Indonesia mendapat kecaman dari guru besar politik Indonesia, Saiful Mujani.
Saiful mengecam opini Kapolri tentang politik praktis yang dianggapnya bukan tugas utama dari Polri. Ia menganggap lebih baik Polri mengurusi soal keamanan di Papua.
Ia mengungkapkan kecamannya dalam cuitan akun X pribadinya pada 12 Januari 2024.
“Ngapain Kapolri beropini tentang politik. Urusi kerusuhan di Papua. Itu tugas utama Polri,” kecamnya.
Tanggapan berupa kecaman oleh Saiful Mujani ini ternyata mendapat dukungan dari warganet yang merasakan hal yang sama dengannya.
Pernyataan oleh Kapolri dianggap bertentangan dengan sikap netralitas yang semestinya dipegang teguh oleh pihak TNI dan Polri.
“Agak lain memang aparat sekarang, yang masalah keamanan negara diabaikan giliran pemilu yang kualitas buruk di bela mati-matian,” kata @LokalPendaki.
“Mulai kelihatan tidak netralnya karena ada kalimat yang bisa melanjutkan, apa ga bahaya kalau aparat ga netral,” ujar @Mushlyus.
“Benar, biarlah soal keberlanjutan-perbaikan-perubahan ini menjadi urusan sipil yang memiliki hak kebebasan dalam politik,” dukung @DianSandiU.
Pernyataan mengenai estafet pemimpin disampaikan oleh Listyo dalam sambutannya dalam Perayaan Natal 2023 Mabes Polri yang diunggah kanal Youtube TV Radio Polri pada 11 Januari 2024.
“Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan,” kata Listyo.
“Bukan karena perbedaan, akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik,” tandasnya.
ngapain kapolri beropini tentang politik. urusi kerusuhan di papua. itu tugas utama polri. 😨 https://t.co/q9rbg0UXht
— saiful mujani (@saiful_mujani) January 12, 2024
Sumber: Kilat